JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pasca debat publik, Jumat (13/1) tim Basuki Tjahaja Purnama mengaku lebih percaya diri akan memenangkan hajatan demokrasi lima tahunan di DKI Jakarta. Mereka yakin, program yang dicanangkan telah sangat measurable alias terukur sehingga memberi dampak secara langsung kepada masyarakat.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai performa Ahok dalam debat perdana cukup memuaskan. Menurut Hasto, Ahok berani menunjukkan sisi komitmennya tentang hasil kinerja yang pernah dicapai selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Bukan sekadar retorika bukan sekadar hapalan tapi bagaimana kerja penuh dengan keberanian dan keyakinan. Dan itulah sosok Ahok Djarot," ujar Hasto saat diminta tanggapannya oleh wartawan usai menghadiri acara debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).

Semangat Pak Ahok, tambah Hasto, tak bisa diragukan untuk membenahi wajah Ibukota Jakarta. Dari jawaban yang disampaikan Ahok saat menjawab pertanyaan moderator dan lawan debatnya menunjukkan upaya yang gradual bagi Ahok agar terus memperbaiki Jakarta. "Kami sangat senang tampil apa adanya tetapi merespon masyarakat mengubah dan terus menerus memperbaiki," kata Hasto.

Lebih jauh Hasto menilai, Ahok memiliki kekuatan yang lebih baik ketimbang Agus maupun Anies dalam menyampaikan gagasannya pada debat tersebut. Ahok, menurut Hasto, telah bicara pada fakta dan pengalamannya dalam memimpin Ibukota.

Kemantapan fakta dan pengalaman itu, dalam pandangan Hasto membuat Ahok sangat kuat meski kedua kandidat lainnya mengkritisi secara tajam hasil kinerjanya. Dalam menata Ibukota itu, Ahok juga dinilai memiliki ukuran yang jelas untuk membenahi sengkarut persoalan Ibukota.

"Saya pikir Pak Ahok dan Pak Djarot lebih menyampaikan pengalaman dan fakta-fakta bagaimana memimpin Jakarta ke depan memerlukan konsistensi dan parameter keberhasilan sehingga meski dikritisi oleh kedua pasangan yang lainnya tapi Pak Ahok bisa menunjukkan kepemimpinan membuat Jakarta lebih baik," ujar politisi PDIP.

Ahok sendiri dalam debat sebanyak enam sesi itu, meyakini program yang telah dilakukan selama masa kepemimpimannya telah memberikan dampak yang bisa dirasakan langaung masyarakat Jakarta. Ahok mengklaim programnya terutama soal kebijakan yang bersentuhan dengan masyarakat telah terbukti.

"Fokusnya pada pembangunan manusianya. Jakarta itu angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai angka 78,99 atau kurang dari 0,01 menyamai tingkat dunia," ujar Ahok dalam debat di Hotel, Bidakara Jakarta Selatan Jumat (13/1).

Dalam rangka itu, Ahok menekankan misinya kepada pembangunan sistem birokrasi yang memberi pelayanan yang baik kepada warganya. Untuk menunjangnya, konsepnya dengan birokrasi yang bersih, transparan dan profesional.

Ahok meyakini penguatan birokrasi ini merupakan inti untuk mewujudkan program-program pemerintah. Dengan begitu, maka langkah yang mesti dilakukan adalah pembenahan birokrasi karena itu kunci untuk memperbaiki Jakarta ke arah yang lebih.

Dia bahkan mengklaim, dengan program yang dilakukan pemerintah selama ini, warga Jakarta telah merasakannya. "Sebagian warga Jakarta telah merasakannya hasilnya. Sungai lebih bersih, pelayanan lebih baik," pungkas Ahok.

AGUS DAN ANIES JUGA YAKIN - Hanya saja, keyakinan soal semakin kuat kesempatan memenangkan pilkada pasca debat juga menjadi milik pasangan calon nomor 1 dan 3 yaitu Agus-Sylvi dan Anies-Sandiaga. Agus Harimurti Yudhoyono merasa sangat unggul dari dua cagub lain dalam debat tersebut.

"Itu adalah komentar orang-orang yang merasa kalah dalam debat tadi malam," ujar Agus setelah bergerilya di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1).

Agus menjawab pertanyaan wartawan mengenai adanya anggapan Agus terlalu banyak menghafal dalam debat. "Saya yakin, saya sangat yakin saya unggul dalam debat tersebut dan itu adalah komentar dari orang orang yang merasa kalah dalam argumen," ujar Agus.

Menurut Agus, banyak pihak yang tidak menyangka dirinya tampil dengan sangat percaya diri dalam debat semalam. Pihak-pihak yang meremehkannya, kata Agus, tercengang oleh apa yang ditunjukkannya saat beradu gagasan dengan dua paslon lainnya.

"Mereka selama ini meremehkan, underestimate saya, tidak siap (debat), takut debat, dan lain sebagainya. Begitu tadi malam, mereka baru tahu," tegasnya.

Agus mengatakan tidak mempermasalahkan tanggapan-tanggapan yang mengatakan dirinya seperti menghafal materi debat. Dia mengaku hanya akan memberi senyum kepada pihak yang menganggapnya seperti itu.

"Saya tidak apa apa, saya tanggapi dengan senyuman saja bahwa sesungguhnya saya hadir tadi malam dan tentunya saya tampilkan apa yang dapat saya tampilkan kepada publik semuanya. Selebihnya biar publik yang menilai. Pada akhirnya saya ingin memenangkan hati semua rakyat," tukasnya.

Hal senada juga disampaikan Anies Baswedan. Dia mengaku senang dengan debat perdana, karena apa yang telah direncanakan keduanya dapat disampaikan ke masyarakat. "Ya alhamdulillah kita senang apa yang kita rencanakan kita sampaikan dan debat ini adalah kesempatan bagi warga untuk melihat kita. Karenanya kita senang dengan hadir ke debat," ujarnya usai acara debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).

Menurut Anies, dirinya tidak pernah merasa terpaksa datang ke acara debat. Sebab, debat kandidat merupakan kesempatan bagi warga untuk menilai para calon pemimpin mereka.

Debat tidak saja hanya membandingkan program, tapi juga dapat membandingkan kepemimpinan. Saat debat, Anies-Sandi mengatakan akan membenahi ibu kota dengan berbasis pada pembenahan moral.

"Bukan hanya membandingkan program, tapi membandingkan kepemimpinan. Tadi kami sampaikan kami akan tegas, dan kami akan menggunakan basis moral," imbuhnya.

Selama ini Jakarta dinilai Anies hanya membangun bentuk fisik, namun tidak dengan moralnya. "Kota ini dibangun hanya mengurusi soal-soal material, perut,otak, kantong. Penting, tapi moral akhlak penting sekali. Karena itu kalau ada landasan moral, ketegasan punya landasan moral," jelasnya.

Dia juga mengkritik penggusuran yang ada di Jakarta yang dinilainya dilakukan dengan tidak berlandaskan moral. Hal ini kemudian yang membuat warga menang saat menempuh jalur hukum.

"Kepada yang rakyat kecil digusur dengan keberanian dan ketegasan luar biasa bahkan zalim. karena itu ketika dibawa ke pengadilan maka rakyat pun menang melawan gubernur. Tapi ketika masuk prostitusi kelas tinggi didiamkan, kami akan hadapi semua," pungkasnya. (dtc)

BACA JUGA: