JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin mengimbau seluruh kader agar tidak terpengaruh hasutan-hasutan yang bisa menyebabkan Golkar terbelah. Dia meminta para kader untuk tetap datang di Musyarawarah Nasional Partai Golkar di Bali akhir November ini, jika ingin forum tersebut menjadi forum yang demokratis.

Jika para kader yang menentang kepemimpinan Aburizal Bakrie itu manghir, kata Nurul, jangan salahkan jika yang terjadi adalah terpilihnya Ical secara aklamasi. Nurul menyatakan akan patuh terhadap hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang menyatakan siap menggelar Munas di Bali.

"Di sisi mereka yang terpenting bagaimana tetap mengacu ke kontitusi partai. Dan suara di DPD I dan DPD II mayoritas ada di kami, syaratnya 30 persen," ujarnya di Gedung Parlemen, Senayan, Kamis (27/11).

Dengan adanya intervensi dan pemberontakan di internal partai, secar psikologis, kata Nurul, malah akan mengangkat semangat Golkar. Sebab, ia mengaku banyak mendapat sms dan telepon yang menyatakan dukungan mikro agar Golkar tidak terpecah. "Jangan sampai Golkar seperti PPP, semoga konflik ini menyatukan kami," harapnya.

Mereka menginginkan tubuh Golkar tetap konsisten berada di Koalisi Merah Putih. Sehingga tak ada pecahan akibat ingin menempel di badan pemerintahan. Sebab "karya" bisa diciptakan bahkaan di luar pemerintahan dengan mengikuti produk pembangunan.

Ia memahami betul terkadang dalam politik sengaja diciptakan konflik untuk memperkuat partai. "Tapi semoga para senior terketuk hatinya, kita sedang diadu domba," kata Nurul.

Munas di Bali rencananya tetap akan mengundang semua kader Golkar tanpa terkecuali. Sejauh ini MS Hidayat dan Erlangga Hartarto yang pernah digadang mengajukan diri jadi calon ketua sudah mengonfirmasi kehadiran.

Di sisi lain, calon ketua umum Zainal Amali menyatakan Munas 30 November belum tentu akan jadi dilaksanakan. Pasalnya melihat realitas saat ini situasi tidak memungkinkan dilakukan Munas. "Saya mengimbau kepada teman-teman di daerah untuk melihat realitas kemarin. Kalau dipaksakan partai besar ini akan jelek," ujarnya di Gedung Parlemen, Kamis (27/11).

Pertaruhan yang terlalu besar ketika munas dilakukan akhir bulan nanti selain akan terjadi kericuhan juga pemimpin yang dilahirkan dijamin tidak akan mendapat dukungan. Ia meyakini tiga bulan lagi akan terdapat kesatuan suara. "Pemimpin munas di Januari itu yang pasti kita dukung," tegasnya.

BACA JUGA: