Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, mempertanyakan keberadaan 70 personel tentara Amerika Serikat yang masih aktif di PT Freeport Indonesia. Pemerintah dan DPR harus menggugat keberadaan personel militer Amerika Serikat yang masih aktif itu di wilayah NKRI.

"Kalau benar seperti itu, maka itu tidak boleh terjadi. Kenapa sampai ada anggota militer negara lain di teritori Indonesia, apalagi di sektor bisnis," tegas Haris Azhar, dalam pesan singkat yang diterima gresnews.com, Jakarta, Jumat (25/11).

Pernyataan Haris Azhar itu menanggapi temuan DPR RI tentang adanya 70 personel tentara Amerika Serikat yang bekerja di areal tambang milik perusahaan asal Negeri Paman Sam itu.

"Ini pasti jadi skandal dan bisa dipermasalahkan baik di parlemen Indonesia atau pun di Kongres Amerika Serikat. Makanya, sudah sangat mendesak agar segera dilakukan evaluasi atau audit terhadap PT Freeport Indonesia," ucap Haris Azhar.

Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Hanura, M Ali Kastella, dalam rapat kerja Tim Pemantau Pelaksanaan UU Nomor 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh dan Tim Pemantau Pelaksanaan UU Nomor 2/2001 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua, mengungkapkan fakta yang mencengangkan tersebut.

"Saat kunjungan kerja ke PT Freeport, ada 70 personel tentara Amerika Serikat aktif yang bekerja di sana," tandas M Ali Kastella.

BACA JUGA: