JAKARTA, GRESNEWS.COM - TriliantPath, Kamis (16/4) kemarin merilis daftar politisi paling populer yang dikutip media sejak pemilihan umum legislatif hingga satu minggu pasca pileg. Hasilnya, dari daftar yang dikeluarkan, politisi PDIP, Gerindra dan PKB menjadi politisi yang paling banyak dikutip media. Sementara politisi Partai Demokrat dan Partai Golkar tidak populer sebagai narasumber di media massa.

"Khusus Partai Demokrat fenomena ini tidak biasa. Saya catat relatif hanya Marzuki Alie yang sering tampil, padahal mereka punya sosok seperti Ruhut Sitompul, Andi Nurpati yang juga akrab dengan media massa," kata Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio kepada Gresnews.com, Kamis (17/4).

Hendri menduga diamnya para politisi PD ini adalah strategi baru dari Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, setelah berhasil menjaga kartu truf dan menaikkan suara PD di atas prakiraan survei, strategi silence ini membuat lawan politik PD cukup kelimpungan menduga arah politik partai yang dikomandani SBY ini. "Dan hasil silence ini salah satunya terbukti manjur memecah perhatian parpol lain," katanya.

Buktinya, saat semua bicara koalisi, tiba-tiba PD mengusulkan poros koalisi baru mirip poros tengah di tahun 1999 silam. Lewat strategi ini, kata Hendri, SBY berusaha meletakkan partainya pada jangkar koalisi parpol lainnya. "Kemungkinan besar koalisi parpol ala SBY akan memunculkan capres baru yang diunggulkan parpol Islam dan mendorong salah satu capres konvensi sebagai wakilnya," ujarnya.

Memang dari hasil studi oleh TriliantPath, diduga Partai Demokrat dan Golkar tengah memainkan pesan "Silent is Gold". Di sisi lain, para politisi PDIP justru lebih sering "berkicau" di media massa. Diantaranya yang paling populer adalah Tjahjo Kumolo, Hasti Kristiyanto, Puan Maharani dan Effendi Simbolon.

Sementara dari partai lain ada Surya Paloh, Ahmad Muzani, Muhaimin Iskandar, Marwa Jafar, Fadli Zon, Helmy Faishal Zaini dan Suhardi. "Tokoh-tokoh PDIP ternyata sangat aktif melakukan komunikasi dengan media massa, sangat berbeda pada saat kampanye lalu yang jarang berbicara dengan media," kata Hendri.

Dalam diskusi, Muhaimin Iskandar dikatakan sebagai salah satu sosok yang ramai dibicarakan oleh media massa. Menurut Ekoputro itu menandakan Muhaimin Iskandar memiliki strategi komunikasi yang baik. Selain itu, TriliantPath juga menemukan fakta menarik bahwa lembaga survei yang diminati oleh media massa sebagai subyek pemberitaan adalah lembaga survei yang mengusung isu koalisi yaitu SMRC, LSI, CSIS, dan LIPI.

"Untuk lembaga akademik terpopuler dalam pemberitaan pemilu UI, UIN Jakarta, UGM, dan Universitas Paramadina adalah 4 besar Universitas yang narasumbernya dipercaya oleh media massa," kata CEO Trilliant Communication Ekoputro Adijayanto.

Berdasarkan hasil penelitian, TriliantPath menyimpulkan bahwa media online sangat agresif memberitakan dinamika politik pasca-pileg 2014. "Keingintahuan yang besar dari masyarakat terhadap perkembangan dinamika politik dijawab oleh media online dengan keunggulannya yang cepat dan akurat, sehingga mereka agresif memberitakan situasi politik mutakhir," ujar Ekoputro. (dtc)

BACA JUGA: