JAKARTA, GRESNEWS.COM - Entah politik apa yang tengah dimainkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Meski perolehan suara partai tak mencukupi untuk mengusung calon presiden ia telah menjanjikan posisi tersebut kepada dua orang sekaligus yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan musisi yang dijuluki Si Raja Dangdut, Rhoma Irama.

Anehnya kedua kandidat ini pun tak merasa aneh dengan janji yang ditebarkan oleh Muhaimin. Hingga hari ini baik Mahfud maupun Rhoma masih meyakini mereka akan diusung sebagai capres oleh Muhaimin, minimal diusung sebagai calon wakil presiden. Sementara itu juga berkembang kabar bahwa Muhaimin sendiri mengajukan namanya menjadi pendamping dari capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Kepada sejumlah media, Senin kemarin, Rhoma menyatakan masih meyakini dirinyalah yang akan diusung oleh PKB sebagai capres. "Sampai saat ini komitmen Pak Muhaimin, Rhoma capres. Kemarin saya telepon pak Ketua Umum, dia bilang saya masih capres PKB," ujar Rhoma kepada sejumlah wartawan di kediamannya, Jakarta, Senin (14/4).

Rhoma juga mengaku tak merasa disaingi jika kemudian Cak Imin, panggilan Muhaimin  yang akan maju menjadi calon presiden dari PKB. “Kita lihat nanti saja bagaimana, yang terpenting saat ini menjaga kesolidan PKB pasca quick count," katanya.

Keyakinan yang sama juga diungkapkan Mahfud MD. Kepada sejumlah wartawan, Mahfud menegaskan hingga saat ini komitmen Cak Imin yang akan mengusung dirinya sebagai capres belum berubah. Ia juga membantah kabar bahwa Muhaimin akan maju sendiri sebagai cawapres. "Saya punya analisis sendiri, rahasia," kata Mahfud kepada Gresnews.com, Selasa (15/4).

Mahfud mengaku telah mendapat mandat dari Muhaimin untuk menjadi cawapres dari PKB. Hanya saja, apakah disetujui atau tidak untuk bersanding dengan Jokowi, ia hanya menunggu keputusan PDIP. "Saya baru saja bertemu dengan Muhaimin. Sudah dikonfirmasi nama saya sebagai cawapres. Tinggal menunggu persetujuan dari PDIP dan Nasdem," katanya.

Di luar keyakinan dua calon kandidat capres PKB itu, beberapa hari terakhir berhembus kabar bahwa Muhaimin Juga dicalonkan sejumlah tokoh PKB untuk menjadi cawapres mendampingi Prabowo. Hal itu melihat prestasi Cak Imin yang berhasil meningkatkan perolehan suara PKB hingga meraih 9 persen suara versi hitung cepat. Jauh melampaui perolehan suara PKB pada Pemilu 2009 yang hanya 4,94 persen.
 
Wakil Bendahara Umum PKB Bambang Susanto membenarkan mayoritas pengurus partainya menginginkan Muhaimin maju sebagai cawapres. Hal ini terjadi setelah Muhaimin berhasil membawa PKB memperoleh hasil pileg secara signifikan. "Melejitnya suara PKB tidak bisa dilepaskan dari polesan tangan dingin Cak Imin," katanya.

Terkait nasib capres yang diusung PKB sebelumnya seperti Mahfud MD dan  Rhoma, menurut dia, hal itu belum final.  "Masih terus berjalan, wacana cawapres Pak Ketum hanya keinginan sebagian pengurus partainya," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Muhaimin telah mengajukan diri sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo. Namun pengajuan diri itu belum direspons dengan sebuah sikap resmi dari Gerindra. Gerindra, kata dia, sejauh ini tengah mempertimbangkan beberapa opsi, termasuk duet Prabowo dengan Hatta Rajasa dari PAN.

Namun menurut pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris, keinginan Cak Imin yang mengincar kursi wakil presiden dinilai terlalu muluk. "Jangan mentang-mentang PKB dapat kursi cukup banyak lalu Muhaimin ngotot ingin jadi wapres," katanya, Selasa (15/4).

Ia menyarankan sebaiknya Cak Imin mengajukan Mahfud atau Jusuf Kalla sebagai cawapres dari partainya. Sebab elektabilitas Mahfud dan JK pada sejumlah survei jauh di atas Muhaimin.

BACA JUGA: