JAKARTA, GRESNEWS.COM - Wakil Sekertaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tidak menampik kemungkinan perihal pembagian jatah menteri jika calon presiden dari PDIP Joko Widodo memenangkan pilpres mendatang. Menurutnya jika Nasdem diberikan kesempatan mengajukan menteri dalam kabinet mendatang, ia memastikan memberi putra terbaik dalam pemerintahan ke depan.

"Soal pembagian menteri itu teknis, tapi kami ingin memulainya dari titik yang krusial, sehingga tidak bongkar pasang. Kami ingin menempatkan putra-putri terbaik untuk pemerintahan ke depan," kata Willy.

Nasdem, menurut Willy, juga tidak akan memaksakan kadernya untuk menjadi menteri. Ia membuka kemungkinan kalangan profesional untuk diajukan dalam kabinet mendatang asal mereka berkomitmen bekerja untuk bangsa dan tidak lagi bekerja untuk partai maupun golongan tertentu.

"(Calon Menteri) bisa dari internal partai dan bisa dari profesional. Basisnya bukan power sharing apalagi bancakan. Tapi adalah niat bersama untk melahirkan negarawan-negarawan baru yang fokus bekerja untuk Indonesia. Tidak lagi untuk partainya apalagi golongan tertentu!" tegasnya kepada Gresnews.com, Minggu (13/4).

Hal senada diungkapkan politisi PDIP Eva Kusuma Sundari. Menurut Eva kemungkinan untuk membentuk kabinet bersama Nasdem cukup terbuka, tetapi untuk saat ini belum ada pembicaraan mengenai hal itu. "Belum, tapi pasti akan nyampe juga. Belum menggumpal," kata Eva.

Ia mengatakan dalam pertemuan kemarin, ia hanya mengetahui Nasdem setuju untuk bergabung dengan PDIP, tetapi dirinya tidak mengetahui persis apa isi kesepakatan antar keduanya. "Setuju gabung, tapi detail aku gak tahu," tambah Eva.

Sementara itu pengamat politik Hendri Satrio mengatakan kemungkinan untuk pembagian "kue" untuk menteri pasti ada. Tetapi dirinya belum berani memastikan posisi menteri apa saja yang diinginkan Nasdem. "Masih terlalu dini sih, tapi kalo boleh berandai-andai, kemungkinan salah satu kementerian yang ada hubungannya dengan kekayaan alam," ungkap Hendri kepada gresnews.com.

Sebelumnya capres PDIP Jokowi sempat melontarkan puja puji pada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Jokowi mengapresiasi Surya tak mengajukan dirinya sendiri sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Kami menghargai kebesaran Bang SP yang tidak mengedepankan beliau sebagai pribadi untuk posisi nomor dua, sebagai cawapres," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama Surya Paloh di DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4).

Menurutnya, Surya Paloh memiliki sikap kenegarawanan seperti Megawati, yang memberi kesempatan ke tokoh-tokoh muda. Atas sikap Surya inilah Jokowi memandang PDIP dan NasDem memiliki kesamaan platform. Baik PDIP dan NasDem akan menghindari politik transaksional."Kami sepakat menghindari karakter transaksional," ujarnya. (dtc)

BACA JUGA: