JAKARTA, GRESNEWS.COM - Jalan islah yang diajukan Wakil Presiden Jusuf Kalla bagi Golkar agaknya akan tercapai. Namun, islah yang dimaksudkan hanya sementara guna mengakomodir keikutsertaan Golkar dalam Pilkada Serentak. Kubu Agung Laksono pun langsung menggelar Musyawarah Derah (Musda) guna mengakomodir suara dalam Pilkada nanti.

"Ini islah terbatas untuk memastikan Partai Golkar bisa ikut Pilkada 9 Desember nanti," ujar Ketua Umum Partai Golkar Kubu Munas Jakarta, Agung Laksono di di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Minggu (24/5).

Islah memang harus dicapai agar Golkar dapat mengikuti pilkada serentak. Pasalnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) mensyaratkan hal tersebut selain keputusan hukum tetap sebagai pedoman partai berkonflik ikut pilkada serentak. Untuk itu, ia sepakat mengutamakan kepentingan nasional.

"Agenda politik nasional harus berjalan dengan baik, sehingga kami mengutamakan kepentingan partai," katanya.

Menyoal kepengurusan yang sah, ia tak akan menyerahkan pada islah. Namun tetap melewati jalur hukum sehingga langkah naik banding akan tetap berjalan, bahkan diupayakan menempuh kasasi.

"Tidak benar islah merubah rencana semula sebab akta banding sudah ada. Senin ini akan diajukan, begitu juga dengan Menkumham," katanya.

Jalan islah hanya mengupayakan kader-kader Partai Golkar yang ingin menjadi calon gubernur, calon bupati, dan walikota tetap memiliki kendaraan politik. Untuk itu, ia pun langsung menggelar Musda sebagai ajang konsolidasi tingkat nasional untuk level daerah.

Pelaksanaan konsolidasi berdasar amanah putusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) dalam penyelesaian sengketa dualisme kepemimpinan. Musda merupakan forum tertinggi tingkat daerah untuk pengambilan keputusan.

Pelaksanaan Musda ini digelar lantaran ia merasa MPG telah membebankan tanggung jawab penyelenggaraan pada dirinya. "Ini bukan masalah haus kekuasaan, tapi kami ingin melaksanakan amanah Mahkamah Partai," katanya.

Ditambahkan pelaksana tugas Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi mengevaluasi hasil perolehan suara Golkar pada Pemilu Legislatif 2014 lalu. Golkar berada di urutan ketujuh, di bawah Hanura yang berada di posisi keenam. Dengan Islah ini diharapkan suara Golkar akan lebih baik. "Ini kondisi yang memilukan, Golkar hanya memperoleh suara 9 persen dari total keseluruhan suara yang ada. Sekarang harus lebih baik lagi," katanya.

BACA JUGA: