JAKARTA, GRESNEWS.COM - Politisi partai Golkar Nudirman Munir mengaku tak yakin yakin partainya akan menjadi oposisi pada pemerintahan 2014-2019 jika pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla keluar sebagai pemenang Pilpres 2014. Pasalnya, partai berlambang beringin itu tidak terbiasa berada diluar pemerintahan dengan jadi oposisi.

Hanya saja, jika partainya tetap ngotot menjadi oposisi bersama koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta, kata Nudirman, tidak ada jaminan bahwa Golkar akan bisa solid dan bangkit dari kegagalan beruntun di Pileg dan Pilpres 2014.

Sebaliknya, menurut Nudirman, peluang berbenah diri untuk bangkit sangat terbuka bila Golkar mendukung Jokowi-JK dalam pemerintahan Jokowi-JK nantinya. Alasannya, ditubuh koalisi pasangan nomor urut dua, ada kader yang sekaligus sebagai mantan Ketua Umum Golkar yakni Jusuf Kalla (JK).

"JK adalah kader senior Golkar memiliki peran dan pengaruh kuat terhadap kader dibawah meski tak menjabat di struktural partai lagi," kata Nurdiman kepada Gresnews.com, Kamis (17/7).

Anggota Komisi III DPR ini mengungkapkan, belum terlambat bagi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk mengalihkan dukungan ke pasangan Jokowi-JK yang diprediksi akan menang jadi presiden dan wakil presiden 2014-2019. "Ical harus menyelamatkan diri dengan anggun, karena Jokowi-JK sebentar lagi akan berkuasa," terangnya.

Menyelamatkan diri yang Nudirman maksud yaitu, Ical--begitu ia disapa, banyak sekelilingnya tangan-tangan hitam yang bisa menjerumuskan Ical sendiri. Namun, ia enggan menyebutkan siapa mereka yang dimaksud.

"Dengan menghilangkan sifat ego, Golkar harus melihat masa depan. Golkar adalah partai besar dan punya sejarah panjang. Kalau bergabung ke Jokowi-JK mungkin bisa masuk kabinet dan tetap aman," bebernya.

Bertentangan dengan pernyataan Nudirman, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya kembali menegaskan, partainya akan tetap konsisten berada di Koalisi Merah-Putih dan tidak akan merapat ke koalisi partai pengusung pasangan Jokowi-JK. "Kami akan tetap konsisten berada di Koalisi Merah-Putih pengusung pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa," katanya di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis, (17/7).

Apalagi, kata Tantowi, koalisi Merah Putih yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat (PD), telah mendeklarasikan sebagai koalisi permanen di Tugu Proklamasi, Jakarta, kemarin Senin (14/7).

Adanya kabar miring terhadap partainya selama ini kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini, diungkapkan oleh anggota partai di luar struktur kepengurusan. "Itukan disuarakan oleh orang-orang yang berada di luar kepengurusan," tegas Tantowi.

BACA JUGA: