JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pengurus kedua kubu Partai Golkar,  baik Munas Bali atau kubu Aburizal Bakrie (Ical) maupun Munas Ancol atau kubu Agung Laksono sepakat untuk menahan diri, tidak melakukan langkah apapun (cooling down) hingga rapat paripurna DPR digelar.  Sementara paripurna baru akan digelar setelah pimpinan DPR menggelar rapat pimpinan membahas surat usulan pergantian pimpinan fraksi dari kubu Agung dan rotasi 20 anggota fraksi dari kubu Ical.

Sembari menunggu paripurna digelar, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR yang sah masih dijabat Ade Komaruddin. Keputusan pergantian pimpinan fraksi yang hendak dilakukan oleh kubu Agung Laksono atau rotasi anggota fraksi dari kubu Ical baru bisa dilakukan setelah ada keputusan di tingkat paripurna.

Terkait ruangan Sekretariat Fraksi Golkar yang sejak kemarin diperebutkan oleh kedua kubu, Fadli mengingatkan ruangan tersebut adalah milik bersama anggota Fraksi Golkar di DPR.

"Setiap anggota Fraksi Golkar berhak menggunakan ruangan itu, namun pimpinan fraksi tetap Ade Komaruddin sampai ada pergantian yang ditetapkan melalui surat keputusan DPR yang bisa keluar setelah ada paripurna," kata Fadli, yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, di Nusantara III, gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/3).

Menurut Fadli, rapat mediasi kemarin berlangsung baik. "Intinya tercapai kesepakatan untuk saling menahan diri sampai ada putusan paripurna," jelasnya. Sebab, lanjut Fadli, sebagai lembaga negara, memang harus ada mekanisme yang dilalui DPR, seperti proses di Rapat Pimpinan DPR (Rapim), Rapat Badan Musyawarah (Bamus) dan Paripurna DPR.

"Perubahan pimpinan atau rotasi fraksi merupakan hak dari partai politik. Namun proses paripurna tetap harus dilalui jika ada pergantian pimpinan fraksi," tegasnya.

Menurut Fadli, ia sendiri mengusulkan rapat paripurna digelar Kamis (2/4). Karena itu, ia yakin, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar baru oleh kubu Agung, dapat menerima posisi Ade Komarudin tersebut. Apalagi, Fadli sudah berupaya melakukan mediasi dengan kedua kubu dan meyakinkan mereka untuk menjaga situasi agar tetap tenang.

Sementara itu Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyatakan proses rapim dilaksanakan hari ini. Setelah itu, surat-surat itu akan dibahas di rapat Badan Musyawarah (Bamus). Kendati akan melaksanakan rapim, Agus, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, itu menyatakan pertemuan itu belum bisa dipastikan selesai pada hari ini. Sebab, akan ada pergolakan dalam rapat tersebut.

Karena itu, menurut Agus, rapat Bamus tidak akan diselenggarakan pada hari ini juga. Bamus, lanjutnya, paling cepat baru bisa digelar Rabu (1/4). Dari Bamus selanjutnya akan disampaikan ke paripurna.

"Kalau di rapat Bamus juga belum kelihatan hasilnya maka dilimpahkan kerapat paripurna sebagai pengambil keputusan di dalam seluruh kebijakan yang ada di DPR," kata Agus di Nusantara III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/3).

Sementara itu Ketua DPP Golkar kubu Agung, Airlangga Hartarto, mendorong suratnya bisa dibacakan di paripurna. "Pimpinan sudah sepakat menggelar rapim hari ini, salah satu yang akan cukup alot adalah kapan paripurna digelar," kata Airlangga di Nusantara III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/3).

Sebelumnya kubu Agung berniat mengganti pimpinan Fraksi Golkar setelah Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan pengurus DPP Golkar hasil Munas Jakarta. Namun, Ical menolak keinginan tersebut karena masih melakukan upaya hukum ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.

BACA JUGA: