JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Nelli Murni kini dijaga ketat kepolisian pasca mendapat serangan orang tak dikenal, kemarin Senin (8/6). Penjagaan ini dilakukan lantaran Golkar Kubu Munas Ancol masih mendapat ancaman teror.

Polda Metro Jaya menurunkan pasukan Sabhara dengan peralatan lengkap gas air mata. Petugas Sabhara Polda Metro Jaya Rendy Puguh Gumilang menyatakan, saat ini terdapat sekitar 90 personel Sabhara yang berjaga bergantian dengan pasukan lain.

"Sabhara dibagi tiga. Ada Pasukan Eksekutif Sabhara (PES) masing-masing satu pleton, anggotanya 30 orang," ujarnya di Kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli, Jakarta, Selasa (9/6).

Untuk pengamanan kali ini, Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat melakukan penggabungan. Jumlah dua personel yang tergabung ini sekitar 180 personel.

Sementara itu, dari pantauan Gresnews.com, tidak ada aktivitas yang berlangsung di markas besar Partai Golkar ini. Tak ada satupun staf maupun pengurus DPP Golkar yang tampak.

Namun, tampak terdapat sejumlah anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang berjumlah sekitar 50 orang berjaga-jaga dari dalam DPP. Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol Leo Nababan mengatakan, penjagaan ketat ini dilakukan atas perintah langsung Ketua Umum Agung Laksono. "Kemarin kan ada ribut-ribut dan mendapat serangan sekelompok orang tak dikenal," katanya.

Penjagaan ketat juga dilandasi lantaran adanya ancaman pengambilalihan kantor DPP Golkar oleh pihak Aburizal Bakrie (Ical). Sebelumnya juga diketahui Sekretaris Fraksi Golkar hasil Munas Bali Bambang Soesatyo menyatakan akan segera mengambil alih kantor tersebut.

Hal ini didasarkan putusan PTUN dan PN Jakarta Utara yang mengembalikan kepengurusan ke Munas Riau dengan Ketua Umumnya Ical, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, dan Wakil Ketua Umum Agung Laksono.

BACA JUGA: