JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali berkoordinasi dengan sejumlah lembaga dalam rangka melakukan pencegahan tindak pidana korupsi. Setelah sebelumnya membuat peraturan bersama dengan beberapa kementerian, kali ini KPK berencana membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Deputi Pencegahan KPK Johan Budi mengatakan, pertemuan ini merupakan langkah awal untuk membuka adanya nota kesepahaman atau MoU secara formal antara BNN dan KPK. Bentuk kerjasama ini, kata Johan, akan disusun tim teknis baik dari KPK maupun BNN.

"Tadi Pak Anang dan jajarannya itu berdiskusi dengan Pak Zulkarnain dan jajaran di Kedeputian pencegahan. Tadi juga diundang dari penindakan juga. Ini langkan awal membuka Mou antara KPK dan BNN," kata Johan kepada wartawan, Selasa (21/10).

Sementara itu, Kepala BNN Anang Iskandar mengatakan, kerjasama ini khususnya dalam rangka penanganan tindak pidana narkotika dan tindak pidana pencucian uang. Hal ini ditujukan, agar BNN dan KPK bisa mencegah uang hasil korupsi yang digunakan untuk membeli atau dialihkan menjadi narkoba.

Ketika ditanya apakah kerjasama ini karena kasus Akil Mochtar, Anang tidak menjelaskan secara rinci. "Ya kerjasama tidak saja kerjasama teknis tapi kerjasama dukungan ‎terutama saling mendukung, ini yang perlu," katanya.

Anang mengakui, kerjasama ini merupakan cara BNN untuk meminta bantuan KPK dalam menangani kasus narkotika dan pencucian uang. Karena
selama ini, pihaknya mengalami kendala untuk mengusut kasus tersebut. Namun, ia kembali enggan membeberkan kendala apa yang dimaksud.

"Kendalanya tidak, nanti ada tim teknis yang akan bicara. Ini baru penjajakan untuk ‎bisa kerjasama," tutupnya.

Akil adalah tersangka suap perkara Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak Banten. Dia dicokok KPK di rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Rabu malam lalu. Dari operasi tangkap tangan tersebut KPK menemukan duit mencapai Rp 6,5 miliar.

Kemudian dalam penggeledahan sehari setelah Akil ditangkap di kantor Mahkamah Konstitusi, KPK menemukan barang yang diduga narkoba di ruang kerja Akil. BNN pun segera melakukan tes kepada Akil. Namun dari tes urine dan rambut Akil Mochtar yang dilakukan BNN menunjukkan hasil negatif. Meski begitu, BNN akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap Akil terkait penemuan narkoba di ruangannya.

BACA JUGA: