JAKARTA, GRESNEWS.COM - Tiga partai yaitu Partai Gerindra, PAN, dan PKS sepakat untuk berkoalisi di 5 pilgub yang akan digelar pada 2018 nanti. Presiden PKS Sohibul Iman menyebut ada kemungkinan koalisi ini terus berjalan sampai digelarnya Pemilu 2019.

"Saya kira itu kita harapkan tentu perjalanan tergantung konstelasi politik," kata Sohibul usai pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (24/12) malam.

Sohibul menegaskan Pilkada 2018 adalah sebuah batu loncatan menuju Pemilu legislatif dan presiden pada 2019. Menurutnya kerja sama pada Pilkada 2018 bisa menjadi pertimbangan pada perhelatan politik di 2019.

"Memang kita lihat bahwa pilkada 2018 adalah stepping stone pada 2019. Sebagai batu loncatan ke sana mudah-mudahan kalau bisa terpelihara sampai 2019, itu kita harapkan," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, ketiga partai sepakat akan berkoalisi pada Pilgub di lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Maluku Utara. Namun, ketiga partai belum memutuskan calon-calon yang akan diusung mereka pada pilkada serentak pada 2018 itu.

Meski sudah sepakat untuk berkoalisi di 5 Pilgub, namun ketiga partai tersebut masih menunda untuk bekerjasama di Pilgub Jatim. "Kami sudah menyepakati, bahwa kami akan bersama-sama di Jawa Barat, kemudian di Jawa Tengah dan kemudian di Sumatera Utara, kemudian Kalimantan Timur, dan Maluku Utara dan saya kira itu di provinsi yang kita sepakati," ujar Sohibul.

Terkait kerjasama untuk provinsi Jawa Timur, Sohibul menjelaskan masih akan menundanya. Dia menegaskan hasilnya akan diumumkan setelah Tahun Baru 2018. "Ada yang beberapa kita pending misalnya terkait Jatim inshaallah setelah tahun baru kita punya kesimpulan untuk Jatim," paparnya.

Sementara itu, untuk nama calon gubernur yang akan diusungkan, ketiga partai itu akan mengumumkan setelah menggelar rapat di majelis tinggi tiap partai. Khusus untuk PKS, Sohibul memastikan akan mengumumkan pada hari Rabu (27/12) mendatang.

"Nama tiap provinsi yang sudah disepakati ini nanti akan kita umumkan kembali setelah masing-masing partai membahas di majelis tinggi masing-masing," ujarnya.

"Secara khusus PKS Insya Allah hari Rabu adakan rapat dewan pimpinan tingkat pusat. Kami akan rapat hari Rabu insyaalah kita sampaikan nama-nama terkait calon yang kita taruh sepakati tadi," lanjutnya.

Sebelumnya Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengatakan dalam pertemuan di DPP PKS akan dibahas kerja sama antara Gerindra, PKS, dan PAN dalam menghadapi pilkada serentak. Dia berharap pada pertemuan ini dapat memutuskan kerja sama terkait pilkada di 3 provinsi.

"Kita bahas beberapa masalah, ini kan sudah mendekati pendaftaran calon-calon dan sebagainya kita lihat, gimana kita bisa kerja sama sama PKS dan PAN, kita lihat," kata Prabowo sesaat sebelum pertemuan.

NASIB DEMIZ - Bergabungnya, PAN, PKS dan Gerindra juga membawa dampak terhadap nasib duet Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu. Pasalnya di Jabar, Gerindra sudah mendukung Mayjen (Purn) Sudrajat. "Tadi saya dengarkan Pak Sohibul bahwa teman juga sudah dengar bahwa PKS akan menyampaikan hari Rabu nanti kita akan menyampaikan internal mudah-mudahan PAN juga akan menyampaikan dalam waktu dekat," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno.

Saat ditanya apakah PAN sudah ada keputusan mendukung Mayjen (Purn) Sudrajat, pihaknya masih menanti pengumuman nama calon dari PKS yang akan diumumkan Rabu mendatang. "Pokoknya nanti kita bersama-sama di Jabar bersama-sama PKS dan Gerindra insyaallah," jelasnya.

Sebelumnya, PAN membuka diri mengusung Sudrajat di Pilgub Jabar, mengikuti langkah Gerindra. PAN kini mencoba menjalin komunikasi dengan Gerindra dan PKS. "Ini ada dinamis, ada komunikasi terbaru dengan Gerindra, yaitu dengan munculnya Pak Sudrajat, Jenderal Sudrajat. Ada komunikasi yang dibangun antara PAN, PKS, dan Gerindra. Sedang dimatangkan," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah resmi mengusung Sudrajat di Pilgub Jawa Barat. Prabowo mengaku sedang merayu PAN dan PKS agar dua partai ini mengikuti jejak partainya. Gerindra menamakan koalisi dengan PKS dan PAN, andai jadi terbentuk, dengan sebutan ´Koalisi Reuni´.

Sementara itu, terkait koalisi ini, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan ada kemungkinan di provinsi lain berbeda jalan. "Di beberapa tempat kita akan ambil jalan yang mungkin berbeda-beda. Ini bukan tabu bagi kami, tidak harus terlalu formal karena kita juga harus mendengarkan partai kita yang dari daerah," katanya di DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (24/12).

Prabowo menjelaskan,perbedaan tersebut lantaran pihaknya akan mendengarkan nama calon gubernur dari pilihan Partai Gerindra di daerah. Sehingga ada kemungkinan Partai Gerindra berbeda pilihan di provinsi lain. "Jadi kalau pendapat mereka (Partai Gerindra di daerah) cocoknya sama partai lain, kami di pusat harus dengarkan dari bawah," ujarnya.

"Jadi bisa seperti ini, ´maaf ya, Pak Sohibul, kita beda di situ´. Tidak mutlak di setiap daerah kita jadi satu, belum tentu," lanjut Prabowo.

Presiden PKS Sohibul Iman kemudian menimpali pernyataan Prabowo tersebut. Dia menekankan perbedaan tersebut bisa diterima atas dasar pengertian. "Jadi kita bersama berdasarkan kesepakatan, kalau berbeda itu berdasarkan pengertian kita," katanya. (dtc)

BACA JUGA: