JAKARTA, GRESNEWS.COM - Dua kubu berseteru di Golkar sepakat untuk islah terbatas dengan empat poin yang dimediasi oleh Wapres Jusuf Kalla. Menindaklanjuti kesepakatan tersebut,Ketum Golkar versi munas Bali Aburizal Bakrie (Ical) langsung menggelar rapat koordinasi dan membentuk tim penjaringan tingkat nasional.

"(Ada) MS Hidayat, Theo Sambuaga, Sjarif Cicip Sutardjo, Nurdin Halid, dan Azis Syamsuddin," ujar Bendum Golkar Bambang Soesatyo, Rabu (3/6).

Rapat tersebut dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta tadi malam (2/6) sejak pukul 19.00 WIB. Sejumlah elite Golkar hasil Munas Bali dan 34 Ketua DPD I hadir pada rapat tersebut.

Kelima tokoh senior tersebut akan bekerja sama dengan tim penjaringan yang dibentuk oleh kubu Agung Laksono. Namun kubu Agung belum mengumumkan lima nama yang masuk di tim itu.

Tim bentukan Ical diketuai oleh MS Hidayat. Mantan Menteri Perindustrian tersebut juga merupakan Ketua Harian Golkar versi Munas Bali. Sementara keempat tokoh lainnya merupakan Waketum di kepengurusan yang sama.

Dalam waktu dekat Golkar pimpinan Ical juga akan menggelar Rapimnas. Mereka juga akan berkomunikasi dengan kubu Agung mengenai hasil PTUN dan PN Jakarta Utara.

Sebelumnya usai kesepakatan islah yang dimediasi wapres Jusuf Kalla, Ical mengumpulkan Ketua DPD I se-Indonesia di Jakarta. Di hari yang sama, Ketum Golkar versi Munas Jakarta Agung Laksono menggelar Musda di Bali.

Kedua acara ini dilakukan setelah kubu Ical dan Agung dimediasi oleh Wapres Jusuf Kalla untuk menghadapi Pilkada serentak. Selain itu PTUN dan PN Jakarta Utara juga telah mengeluarkan putusan bahwa kepengurusan yang diakui adalah hasil Munas Riau tahun 2009.

Pada kepengurusan Munas Riau yang menjabat sebagai Ketum adalah Ical dan didampingi Sekjen Idrus Marham. Jika Ical cs mengikuti keputusan dua pengadilan itu, maka acara malam hari ini mengatasnamakan kepengurusan Golkar versi Munas Riau.

Pada kepengurusan itu pun Agung Laksono menjabat sebagai Waketum. Tetapi Agung mengaku tak diundang untuk hadir.

"Tidak ada undangan. Terserah mereka mau bikin acara apa, kami juga sudah gelar Rapimnas. Kalau hari ini kami gelar Musda dan memilih pengurus baru karena yang lama sudah demisioner," kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa (2/6)

Menurut Agung agenda dari Musda tersebut adalah mengganti pengurus DPD I dan II di Bali periode 2009-2014, serta konsolidasi untuk Pilkada serentak.

"Salah satu putusan kami hari ini adalah kami siap menghadapi Pilkada serentak di Bali. Kami bisa saja mengusung kader sendiri atau pun nantinya berkoalisi dengan partai pendukung pemerintah," ujar Agung.

Musda itu dilakukan kepengurusan Golkar pimpinan Agung di Hotel Aston, Bali. Agung menyebut acara tersebut sempat dikacaukan oleh sejumlah oknum.

Acara kemudian dilanjutkan dengan mengurangi seremoni yang dikhawatirkan memunculkan alasan oknum itu untuk kembali merangsek ke arena Musda. Menurut Agung, musyawarah kemudian berlangsung lancar dan sebanyak sembilan DPD II Golkar Bali telah diganti dengan kepengurusan baru. "Sekarang kami akan langsung menjaring kader. (Salah satunya) lewat survei. Saat ini sendiri kami punya dua calon incumbent di Bali yang akan kembali dicalonkan nantinya," ujar Agung. (dtc)


BACA JUGA: