JAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah terkait transparansi transaksi impor bahan bakar minyak. Pasalnya publik selalu menuntut kepada Pertamina agar lebih transparan dalam melakukan impor minyak meski perusahan migas pelat merah itu sudah berupaya terbuka.

Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan Pertamina sudah sangat terbuka terkait ekspor impor minyak maupun produk kepada pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Bank Indonesia. "Perusahaan tidak akan membuka transparansi kepada publik karena tanggung jawab perusahaan hanya kepada pemerintah," kata Ali di Jakarta, Selasa (25/11).

Dia mengatakan Pertamina hanya bersikap transparan kepada pemerintah karena data yang diberikan sifatnya strategis dan bisa jadi data rahasia. Sehingga Pertamina menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah karena Pertamina merupakan perusahaan publik yang bertanggung jawab kepada pemerintah.

"Ya terserah pemerintah mau dibuka ke publik atau tidak. Itu kan wewenangnya bukan di Pertamina, itu kewenangan pemerintah," kata Ali menegaskan.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, soal transparansi pembelian migas ke publik akan sangat tergantung sejauh mana PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) bersikap transparan terkait hal itu.

"Petral harus membuka kepada masyarakat darimana perusahaan membeli BBM dan berapa harga yang dikeluarkan untuk membeli BBM. Kalaupun patokannya impor Singapura, seharusnya hal tersebut harus dibuka kepada publik," kata Mamit kepada Gresnews.com.

Masyarakat, kata Mamit, bisa menuntut pemerintah untuk membuka data terkait jenis dan asal BBM yang diperoleh, kemudian pembiayaan yang dikeluarkan oleh Pertamina, kemudian tempat melakukan pencampuran (blended) BBM.

"Kalau mau mengejar transparan, kita kejar yang namanya Petral dan anak-anak usahanya Petral. Transparansi harus dibuka oleh Pertamina dan Petral," kata Mamit.

BACA JUGA: