Banyak pihak yang meragukan duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mampu menjadi pemimpin yang dibutuhkan oleh warga Ibu Kota. Sebagai salah satu partai pengusung, PKB menepis keraguan tersebut.

"Langkah awal munculnya nama Agus yang menimbulkan kejutan merupakan hal baik yang menimbulkan banyak pertanyaan dan itu harus dijawab Agus-Sylvi bahwa mereka adalah alternatif terbaik yang dibutuhkan masyarakat DKI," ujar Wasekjen PKB Daniel Johan dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/9).

Agus-Sylvi diyakini Johan mampu menawarkan sesuatu yang baru untuk warga DKI Jakarta. Berbeda dengan pemimpin sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), duet Agus-Sylvi akan mewujudkan kepemimpinan yang tidak arogan, ramah tetapi tetap tegas, dan bersih.

Agus dengan latar belakang militernya akan menjadi representasi pemimpin yang tegas dan bersih. Sementara Sylviana Murni akan menampilkan citra sebagai sosok birokrat senior yang cermat dalam mengambil kebijakan dan ramah terhadap rakyat kecil.

"Agus-Sylvi harus memaparkan konsep pembangunan dan kepemimpinan alternatif yang membedakan dengan incumbent Ahok yang suka gusur tidak ramah dengan rakyat kecil dan marah-marah arogan. Agus-Sylvi harus jelaskan konsep mau dibawa kemana Jakarta, bagaimana nasib warga Jakarta 5 tahun ke depan dan bagaimana mewujudkan kepemimpinan yang bersih dan ramah bagi warga Jakarta," papar dia.

Johan menilai ada beberapa tantangan yang harus betul-betul dipikirkan secara matang oleh Agus-Sylvi untuk membuat wajah Ibu Kota menjadi lebih baik. Persoalan seperti banjir dan kemacetan haruslah menjadi program keduanya untuk dicarikan solusi terbaik.

Selanjutnya, Agus-Sylvi harus mampu mewujudkan Jakarta yang bersih hijau-asri dan nyaman mulai dari gang-gang di kampung sampai sepanjang jalur jalan protokol. Johan menambahkan, kedua juga harus mewujudkan Jakarta sebagai kota jasa dengan pelayanan umum yang berkualitas, murah, dan cepat tanpa suap dan dihambat. Mulai dari urusan di tingkat RT sampai gubernur termasuk segala perizinan.

"Terakhir adalah prioritaskan anggaran bagi kesejahteraan rakyat kecil dan kemudahan mendorong usaha kecil menengah rakyat bergelora dengan kartu jaminan kesehatan pendidikan transportasi umum dan kebutuhan pangan pokok rakyat. Setidaknya di hari raya termasuk penataan yang manusiawi dan indah bagi kaki lima dan pasar rakyat yang mampu menarik pembeli dan wisatawan, juga penataan lingkungan warga kampung sehingga asri tidak kumuh," tutup dia. (mon/dtc)

BACA JUGA: