JAKARTA, GRESNEWS.COM -  Pembangunan maritim akan menjadi prioritas utama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pidatonya pagi tadi ia menginginkan Indonesia kembali berjaya di bidang kelautan. Apa saja yang harus dilakukan Jokowi guna memajukan impiannya itu?

Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan ( KIARA ) Abdul Halim menyatakan kepada Gresnews.com agar Jokowi segera membuat langkah-langkah konkret guna mewujudkan impiannya tersebut. Dalam seratus hari kerjanya, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar pembangunan maritim lebih mudah dan berkesinambungan.

Selama ini, anggaran, pembangunan serta pembiayaan alutista dirasakan belum maksimal, pembangunan pun sejauh ini teramat fokus di darat. "Padahal, Indonesia merupakan negara 2/3 laut. Tapi kita kurang mengekplorasi kekayaan laut, malah cenderung hanya menjadi penonton ketika kekayaan tersebut diberikan kepada negara asing," ucapnya, Senin, (20/10).

Beberapa langkah yang disarankan Halim meliputi perbaikan akses pelayaran, pemaksimalan perdagangan internasional, dan penguatan alutista di lautan. Akses pelayaran perlu untuk diperbaiki di tahap seratus hari masa kerja Jokowi, pasalnya masih banyak pulau-pulau terpencil di Indonesia yang terisolasi dari dunia luar.

Akses pelayaran ini perlu untuk mobilisasi antar pulau agar proses pertukaran dan pembelajaran bisa berjalan lancar. Jika kelancaran mobilisasi antar pulau sudah teratasi otomatis peningkatan dua hal penting untuk memajukan bangsa yakni pendidikan dan kesehatan lebih mudah diakses masyarakat pulau.

Kedua, perdagangan internasional yang dimaksimalkan, seperti diketahui letak Indonesia yang amat strategis di antara dua benua, dua samudera, dan garis khatulistiwa sudah semestinya negara ini bisa menjadi akses laut utama perdagangan Internasional. Namun, selama ini akses mobilisasi internasional belum terlampau dimaksimalkan, sehingga sekitar 7 juta masyarakat pesisir masih miskin dan belum merasakan manfaatnya.

Terakhir, peningkatan anggaran kelautan. "Percuma mau meningkatkan kejayaan laut dengan visi misi wah namun alokasinya tetap tidak ada, atau tidak maksimal seperti  sekarang ini," ungkapnya.

Pagi tadi dalam pidatonya Jokowi menyampaikan bahwa samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban Indonesia. Terlalu lama mengabaikan kelautan, ia merasa kini saatnya mengembalikan Indonesia menjadi negara samudera, jiwa laut yang berani menghempas gelombang.

Ia menghendaki Indonesia bisa menyusun peradabannya sendiri. "Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global," kata Jokowi.

Dalam pidatonya usai dilantik, Jokowi mengajak semua semua pihak bekerja keras mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Menurutnya, samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban Indonesia. "Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk," imbuhnya.

"Kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga Jalesveva Jayamahe, di laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali membahana," tegasnya.

BACA JUGA: