JAKARTA, GRESNEWS.COM – Menjelang pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada, sejumlah partai politik menghimbau pada anggota fraksinya untuk tetap solid dan hadir dalam paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat. Pasalnya, kehadiran fraksi akan ikut menentukan hasil kesepakatan RUU pilkada khususnya jika diputuskan secara voting.

Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya memastikan sebanyak 78 anggota fraksi dari 104 anggota fraksi partai Golkar hadir dalam paripurna DPR. Upaya mensolidkan sikap kader juga dilakukan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dengan memberikan surat pada seluruh anggota fraksi untuk mendukung pilkada melalui DPRD. Kendati demikian, Tantowi mengakui ada anggota fraksi di dalam partainya yang berbeda sikap dengan partai.

"Ada, tapi memang di partai lain juga kan sama seperti itu. Mungkin sekitar 10 yang tidak sepakat. Itu diluar 78 anggota fraksi," ujarnya sebelum paripurna DPR, Jakarta, Kamis (25/9).

Selanjutnya, Wakil Ketua Fraksi Demokrat Andi Timo Pangerang mengatakan partainya mengharapkan anggota fraksinya yang berjumlah 148 anggota bisa datang seluruhnya. Ia mengatakan anggota fraksi yang sedang melakukan tugas kedinasan dan sedang di luar kota dipanggil dan dihimbau untuk datang ke paripurna DPR. Jika ada yang sudah terlanjur pergi ke luar kota, kadernya diminta pulang.

Lebih lanjut, Wakil Sekjend Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan partai Demokrat tetap dengan pilihan pilkada langsung dengan perbaikan. Jika hanya disetujui pilkada langsung tanpa ada perbaikan, ia mengatakan Demokrat akan bersikap untuk menolak mekanisme tersebut.

Menurutnya, jika opsi perbaikan diterima sebagai satu kesatuan dalam pilkada langsung, usulan partainya tidak perlu menjadi opsi ketiga dalam pembahasan mekanisme pilkada. "Harus ada 10 perbaikan. Kami harus dengarkan kenapa hanya 8 yang diakomodir," ujarnya.  

Sementara politisi PDIP Arif Wibowo memastikan semua anggota fraksinya hadir. Ia mengatakan sebelum paripurna PDIP mengumpulkan kadernya untuk rapat sehingga dapat dipastikan suara PDIP dalam paripurna akan solid. Terkait sikap partai lain yang kemungkinan akan pecah atau tidak solid, Arif berpendapat hal tersebut bukan soal merapat atau tidak tapi soal kesamaan pandangan politik.

"Kami lakukan lobi ke semua fraksi, komunikasi ke Golkar, PAN, dan fraksi yang terlibat. Kami lihat saja hasilnya," ujarnya sebelum paripurna, Jakarta, Kamis (25/9).

BACA JUGA: