Sejumlah orang ditangkap dalam bentrokan yang terjadi di dekat Kantor LBH Jakarta, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat. Mereka diduga sebagai provokator aksi hingga berujung rusuh.

"Ada kurang lebih 4-5 orang, beberapa provokator yang memang sudah kita ikuti dari awal sudah kita tangkap dan saya akan proses mereka sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Aziz di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (18/9).

Idham mengatakan, mereka yang sudah ditangkap akan dikenakan pasal 170 KUHP. Terkait jumlah massa, Idham memperkirakan jumlahnya mencapai 2.000 orang.

Idham menyebut massa aksi berasal dari berbagai elemen. Jumlah mereka terus bertambah sebelum akhirnya dibubarkan. Massa yang melakukan aksi di Kantor LBH Jakarta, Jalan Pangeran Diponegoro Jakarta Pusat terlibat bentrok dengan polisi.

Sejumlah polisi pun terluka akibat terkena lemparan batu. "Ada beberapa, kalau tidak salah ada 5 anak buah saya yang kepalanya luka. Sekarang sudah dirawat sementara di beberapa rumah sakit," kata Idham.

Dia mengatakan saat ini situasi di sekitar Gedung LBH Jakarta-YLBHI sudah terkendali. Massa yang sebelumnya mencoba masuk ke Gedung LBH-YLBHI pun sudah bubar.

"Alhamdulillah tadi sekitar pukul 02.00 WIB, seluruh masa yang tadinya berusaha masuk, memaksakan kehendak ke dalam kantor YLBHI, bisa kita kendalikan dan suasana Jakarta Alhamdulillah dapat terkendali, aman," lanjutnya.

Sebelumya sejumlah massa melakukan aksi di depan kantor LBH Jakarta-YLBHI Minggu (17/9) malam. Mereka menyebut kegiatan yang dilakukan di tempat itu berbau komunisme. Pihak LBH Jakarta maupun polisi sendiri sudah menegaskan kegiatan "Asik Asik Seni" itu tak terkait PKI atau komunisme melainkan acara seni.

Upaya polisi membubarkan massa sudah berlangsung sekitar pukul 00.30 WIB. Sempat terjadi bentrokan hingga akhirnya polisi menembakkan watercanon dan gas air mata.

"Ada beberapa kelompok, diantaranya aliansi mahasiswa anti komunis, ada juga dari Bang Japar dan lain-lain lah, dan semakin malam semakin mereka berkumpul sehingga kami cepat mengambil tindakan supaya mereka bisa kita kendalikan," ujarnya. (dtc/mfb)

BACA JUGA: