JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo meminta agar Malaysia memberikan 20 persen kuota impor beras untuk Indonesia. Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan PM Malaysia Najib Razak. "Indonesia berharap Malaysia dapat mengalokasikan 20 persen dari kuota impornya, kuota impor beras, ke Indonesia yaitu sekitar 150.000 ton per tahun," kata Jokowi usai pertemuan bilateral dengan PM Najib di Hotel Hilton Kuching, Sarawak, Malaysia, Rabu (22/11).

Indonesia juga telah memulai ekspor beras ke Malaysia pada Oktober 2017 lalu sebanyak 25 ribu ton. Jumlah ekspor tersebut diharapkan akan terus meningkat setiap tahunnya. Selain beras, pengaturan perbatasan yang merupakan salah satu ciri khas hubungan Indonesia-Malaysia juga turut dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Indonesia mengharapkan draft Border Crossing Agreement yang sudah selesai dirundingkan untuk segera ditandatangani. Demikian juga dengan Border Trade Agreement," kata Jokowi.

Jokowi dan Najib juga sepakat untuk menguatkan kemitraan kelapa sawit melalui pembentukan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). "Kita harus bersatu melawan kampanye hitam terhadap kelapa sawit," kata Jokowi.

Isu penting yang dibahas kedua negara adalah terkait perlindungan warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia. Hal ini penting mengingat perlindungan WNI merupakan prioritas pemerintah Indonesia. "Hak pendidikan bagi anak pekerja Indonesia juga telah saya mohonkan perhatian kepada PM Najib," kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja ke desa Thunggal Bakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (20/10), melakukan panen padi bersama warga dan melepas ekspor beras hasil produksi pertanian Kabupaten Sanggau ke Sarawak Malaysia melalui jalur perbatasan Entikong.

"Hari ini Sanggau sudah surplus 50 ribu ton beras, Kalbar surplus 350 ribu ton. Surplus ini kita kirim ke negara tetangga. Ada permintaan beras 140 ribu ton. Hari ini kita kirim perdana," tutur Amran.

Pada ekspor kali ini, beras medium INPARI 33 yang akan dikirim hanya sebagai perkenalan awal ke, Malaysia. Beras yang akan dikirim sebagai permulaan ini jumlahnya 25 ton. Nantinya, ekspor resmi akan dilakukan pada tahun 2018 mendatang.
.
Amran juga mengecek kualitas padi di kawasan itu. Dirinya juga mengatakan, bahwa lahan pertanian di sana sudah bebas dari hama wereng. "Ini memang kalau wereng itu harus diperangi, jangan didiamkan saja. Makanya ini kualitasnya jadi bagus," kata Amran di lokasi. (dtc/mag)

BACA JUGA: