PDIP memperkirakan pertarungan Pilgub DKI 2017 akan berlangsung sangat dinamis. Latar belakang tiga calon gubernur yang sudah mendaftar ke KPUD DKI menjadi alasannya.

Basuki Tjahja Purnama (Ahok) berlatar belakang birokrat, Anies Baswedan berlatar belakang akademisi, dan Agus Harimurti berlatar belakang militer.

"Pilkada DKI menjadi sangat dinamis dengan tiga pasangan yang masing-masing memiliki latar belakang berbeda, dukungan partai yang berbeda, inilah yang menarik dalam demokrasi. Demokrasi menjanjikan kontestasi gagasan, demokrasi menjanjikan kontestasi kepemimpinan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristianto di rumah Megawati Soekarnoputri, Jakarta Pusat, Minggu (25/9).

"Sehingga kami melihat akan ada ruang persaingan dalam hal ideologi, kepemimpinan tokoh dalam menggerakkan mesin partai dan yang tidak kalah menarik adalah strategi," lanjutnya.

Hasto tidak ingin memprediksi siapa yang akan menjadi lawan terberat Ahok pada Pilgub DKI. Saat ini PDIP fokus memperbesar dukungan bagi Ahok-Djarot untuk memenangkan Pilgub

"Ya masing-masing punya basis pendukung sendiri. Kami mencari ruang untuk memperbesar dukungan bagi pasangan Ahok-Djarot," ujarnya.

Hasto juga tidak mau berspekulasi pasangan Ahok-Djarot akan memenangkan Pilgub DKI dalam 1 putaran. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut masih harus dilakukan pemetaan dan analisis kekuatan para pesaing Ahok. Karenanya PDIP akan menguatkan kader dan simpatisan PDIP untuk memenangkan Ahok-Djarot dalam 1 putaran Pilgub DKI.

"Kami harus melakukan pemetaan dan melihat analisis yang lebih detail. Semua harus dengan kalkulasi bukan hanya dengan memperkirakan target tanpa dukungan. Kami lebih baik kerja ke bawah secara serentak, membuka ruang kerja sama, dan kami meyakini bahwa pasangan Ahok-Djarot itu memiliki keunggulan-keunggulan kepemimpinan dan pengalaman dibandingkan pasangan calon yang lain," tutup Hasto. (mon/dtc)

BACA JUGA: