Jakarta - Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan, menilai pengunduran diri Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, merupakan momentum tepat bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun, dia  tidak yakin Presiden SBY akan mengganti memecat menteri utusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya kira Presiden tidak akan menggeser PKS dari jajaran kabinet," kata Bakir kepada gresnews.com, di Jakarta, Jumat (27/4).

Keyakinannya itu, imbuh Bakir, cukup beralasan mengingat karakter Presiden SBY yang tidak mudah untuk mencari lawan. Untuk itu, Bakir meyakini bahwa SBY tidak akan melakukan perombakan kabinet secara besar-besaran.

"Saya yakin SBY tidak akan melakukan reshuflle, meski di koalisi partai sudah ada yang diberi warning atas perbedaan. Tapi dalam konteks kabinet hanya aspek merangkul kawan sebanyak-banyaknya, bukan lawan," ujarnya.

Menurut Bakir, SBY akan memilih opsi normatif yakni hanya mengganti kursi kosong di Kementerian Kesehatan yang ditinggalkan Endang Rahayu Sedyaningsih karena alasan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Selain itu, SBY juga akan mencari pengganti almarhum Widjajono Partowidagdo untuk mengisi posisi Wakil Menteri ESDM.

"Presiden SBY hanya akan melakukan pergantian Menkes dan Wamen ESDM saja, dan akan diambil dari parpol. Sebab Menteri dan Wamen tersebut dari kalangan profesional," tegasnya.

BACA JUGA: