Fit and proper test calon hakim agung masih berlangsung hingga malam di Komisi III DPR. Komisi III masih bertanya seputar masalah-masalah yang ada di MA terutama terkait kasus dagang perkara. Uji kelayakan dipimpin Wakil Ketua Komisi III Mulfachri Harahap asal Fraksi PAN.

"Apakah masalah masalah yang mencuat di luar menyangkut kursi atau hal lainnya di Mahkamah Agung ini perilaku pribadi atau kultur organisasi?," tanya anggota Komisi III dari PKS Nasir Djamil kepada calon hakim Agung Panji Widagdo, Kamis (25/8).

Menanggapi itu, Panji menyebut menurunnya citra MA atau peradilan Indonesia secara umum disebabkan oleh mentalitas oknum hakim atau pejabat yang rendah. Dia menolak jika disebut ada kultur organisasi yang memang sudah jelek.

"Saya kira ini pribadi dari oknum karna masih banyak pegawai juga, hakim hakim yang baik artinya selama saya menjadi hakim banyak hakim yang baik tapi yang nakal nakal juga ada," kata Panji.

"Kultur ini sepertinya tidak ada tapi saya lihat kasus di MA saya jujur khawatir. Jangan sampai misalnya kaya kasus staf atau kasubdit dagang perkara," sambung dia.

Nasir Djamil nampak masih penasaran dan kurang puas dengan jawaban Panji. Sekali lagi Nasir menegaskan pertanyaannya. "Jadi ini supremasi oknum?" cetus Nasir.

Panji konsisten dengan jawabannya. Dia meyakini hakim atau pejabat MA lainnya yang punya integritas tidak akan menyelewengkan kewenangannya dalam bentuk apapun.

"Sekali lagi ini masalahnya oknum kebetulan yang diajak (terlibat kasus tertentu) ini mentalitasnya nggak bagus. Saya kira kalau mentalisnya tinggi dia nggak mau, menurut pendapat saya mentalitas oknum," tegas Panji berusaha meyakinkan. (mon/dtc)

BACA JUGA: