Pemerintah berupaya mengembangkan energi panas bumi di Indonesia. Energi ini bisa jadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan pemanfaatannya hingga triwulan II-2017 baru mencapai 1.698,5 megawatt (MW). Namun angka ini naik dibandingkan posisi 2016 yang sebesar 1.643,5 MW.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), tahun ini menargetkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi listrik mencapai 1.858,5 MW di tahun ini atau bertambah 215 MW dari 2016.

Dalam waktu dekat, Indonesia akan mengungguli Filipina dalam pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi listrik. Filipina saat ini tercatat menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya sebesar 1.870 MW.

"Filipina nomor dua di dunia 1.870 MW tapi dia sudah decline (turun) sekitar 1.700 MW. Kalau 2018 kita sudah pasti menyalip Filipina," ujar Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana, di Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).

Tak berhenti di situ, pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pun akan terus dikembangkan ke depan. Di 2018 diperkirakan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia mencapai 2.023,5 MW dan perlahan mencapai 3.559,5 MW di 2021 mengungguli Amerika Serikat (AS) sebesar 3.450 MW.

Secara jelas, di 2019 target kapasitas terpasang PLTP mencapai 2.243,5 MW dan di 2020 mencapai 3.109,5 MW. Angka ini pun terus naik hingga 2025 ditargetkan pemanfaatan panas bumi bisa mencapai 7.241,5 MW.

"Amerika Serikat 3.450 MW dan di 2021 kita jadi juara satu menyalip Amerika," ujar Rida.  (dtc/mfb)

BACA JUGA: