Dua pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur diduga masih jaringan kelompok Bahrun Naim. Bahrun saat ini diduga telah berafiliasi dengan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD).  

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian analisa itu diperoleh kepolisian setelah meneliti lebih jauh sepak terjang dua tersangka yang tewas dalam peristiwa bom di Terminal Kampung Melayu, As dan INS

Tito menambahkan sel-sel kelompok dua pelaku saat ini telah diketahui, jaringan mereka juga telah diketahui."Saya sudah perintahkan jajaran kejar habis kelompok-kelompok ini," ujarnya usai mengunjungi lokasi ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jaktim, Jumat (26/5).

Terkait mengapa sasarannya anggota kepolisian? menurut Tito mereka menggunakan doktrin takfiri. Kelompok ini pendukung ISIS melalui individual Bahrun Naim di Raqqa.

Kapolri juga menyebut AS dan INS adalah kelompok JAD dari sel Bandung Raya. Polri menurut Tito, sudah beberapa kali menggagalkan aksi teror kelompok tersebut. Seperti peristiwa di Waduk Jatiluhur dan Cicendo, Bandung.

"Sehingga kejadian yang ada di Kampung Melayu ini memang kita sesalkan terjadi, tapi mereka juga sudah belajar cara mendeteksi kepolisian dan deteksi intelijen," ujarnya.

Kendati demikian Tito berharap masyarakat tidak panik dengan kejadian teror bom bunuh diri tersebut. Polri dipastikan akan melakukan pengejaran terhadap sel-sel teroris yang tersisa.

Peristiwa ledakan bom di Terminal Kampung Melayu menewaskan tiga anggota kepolisian dan dua pelaku , serta  melukai enam polisi lainnya dan 5 orang warga sipil.

Terkait kasus ini, Densus 88 Antiteror telah menangkap tiga orang yakni WS, A dan J di Bandung pada Jumat (26/5) dini hari. Densus juga menangkap pasangan suami istri H (35) dan IN (27) di Kampung Paledang, Kelurahan Suci Kaler, Garut, Jawa Barat. (dtc/rm)

BACA JUGA: