Masyarakat was was adanya balon udara yang berpotensi merusak bangunan saat jatuh ke rumah warga. Seperti yang terjadi pada masjid di Dusun Cepak, Desa Sekartaji, Kecamatan Karang Anyar, Ngawi tertimpa balon udara yang terbakar jatuh menimpa masjid di desanya. Balon yang disertai 300 petasan membuat bagian atap Masjid Jamiatul Muttaqin jebol dengan lebar 1 x 1,5 meter, Selasa (27/6).

Terlebih saat balon udara yang belum diketahui asalnya itu jatuh juga terlihat di angkasa masih ada sekitar 7 balon udara yang melayang-layang. Salah satu warga yang melihat penampakan 7 balon udara masih terbang bebas adalah Paryoto.

"Saat pas kejadian, masih ada tujuh balon udara melayang di langit," kata Paryoto.

Kebiasaan melepas balon udara saat Idul Fitri di sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Balon udara itu ternyata membahayakan penerbangan. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengingatkan semua pihak mewaspadai pelepasan balon udara tersebut.

Bahkan, AirNav Indonesia menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) untuk penerbangan yang melintasi langit Jawa Tengah karena adanya kebiasaan melepas balon udara. Polres Ngawi masih menyelidiki jatuhnya sebuah balon udara itu. (dtc/mfb)

BACA JUGA: