Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Ankara, Turki yang membawa seluruh anggota keluarga intinya. "Saya nggak tahu apa alasannya, mungkin sekalian liburan atau bagaimana, tapi tentu menimbulkan pertanyaan. Sah-sah saja orang bertanya karena tentu di luar kebiasaan dilakukan presiden Jokowi," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/7).

Ia membandingkan kunjungan kenegaraan yang dilakukan Presiden ke-2 Soeharto. "Setahu saya di zaman Pak Harto tidak ada sampai ke cucu, mungkin pernah kalau anak. Kalau bawa cucu setahu saya tak pernah," jelas Fadli.

Politikus Gerindra ini enggan berkomentar apakah tindakan Jokowi melanggar etika sebagai pejabat negara. Menurut Fadli, harus ada aturan yang mengatur membawa anggota keluarga saat pejabat melakukan kunjungan resmi ke luar negeri.

"Nggak tahu, harus dikaji sejauh mana aturan pendampingan ke luar negeri karena kalau di DPR kan ada apakah boleh misalnya pejabat membawa sampai anak cucu, mantu, bukankah itu juga menggunakan fasilitas negara dan keperluannya apa kecuali sedang cuti," tuturnya.

"Ini perlu menjadi catatan, apakah bisa dilakukan karena kan, kalau istri sebagai pendamping saya kira masih wajar. Kalau anak, cucu, sampai menantu kan bisa jadi pertanyaan juga," tambahnya.

Seperti diketahui, Jokowi saat ini tengah melakukan kunjungan kenegaraan di Turki. Jokowi rencananya akan bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Rombongan Presiden Jokowi direncanakan baru akan tiba di Tanah Air pada Minggu, 9 Juli 2017.

Kali ini, Jokowi membawa seluruh keluarga intinya yakni dari tiga anaknya, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep, Kahiyang Ayu. Selvi Ananda, menantunya, dan Jan Ethes, cucunya juga turut serta. Padahal biasanya, Jokowi hanya membawa sang istri Iriana dalam kunjungan sebelumnya. (dtc/mfb)

BACA JUGA: