JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kantor Kementerian Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat,  menjadi sasaran kemarahan dan serangan sekelompok orang yang merasa tidak terima dengan hasil Pilkada Tolikara, Papua. Akibat serangan itu sejumlah fasilitas di Kantor Kemendagri mengalami kerusakan parah. Diantaranya 4  unit mobil dan 1 bus yang tengah berada di area Kemendagri rusak parah.

Menurut Dirjen Otda Kemendagri Sumarsono para penyerang diduga massa pendukung calon bupati-wakil bupati Tolikara yang kalah. Salah satu mobil yang rusak adalah milik Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri Soedarmo. Mobil tersebut mengalami rusak parah hingga tidak bisa digunakan.

"Merusak beberapa fasilitas negara. Ada 4 mobil, tanaman ada 9, pot-pot, kemudian bus kantor 1, bus karyawan gitu, kacanya pecah," kata pria yang akrab disebut Soni, Rabu (11/10).

Soni menyebut peristiwa itu terjadi pada pukul 15.00 WIB. Selain kerusakan yang dialami peristiwa penyerangan ini juga mengakibatkan seorang petugas Pamdal mengalami luka parah akibat lemparan batu.

Disebutkan Soni, bahwa massa tersebut sudah 2 bulan terakhir selalu berdemo bahwa telah sempat diterima Kemendagri. Namun hari ini massa malah menyerang dengan melempari batu. "Mereka nggak bisa terima, teriak-teriak, merusak beberapa fasilitas negara," ujar Soni.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga membenrkan sempat menemui mereka.  "Kemarin malam (10/10) saya terima mereka. Pendemo yang sudah berhari-hari di Kemendagri, di pintu keluar kantor," kata Tjahjo , Rabu (11/10).

"Semalam saya sudah salaman sama mereka, dipimpin seorang mama (tokoh masyarakat) yang sudah pernah ketemu saya di kantor," tambah Tjahjo.

Bahkan dalam pertemuan itu, Tjahjo sudah menyerahkan persoalan hasil Pilkada Tolikara untuk didiskusikan dengan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri dan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri. Kelompok massa, baik yang mendukung maupun menolak hasil pilkada, tersebut sudah beberapa kali diterima oleh dirjen tersebut.

"Saya sampaikan, kalau mau dialog, tanya masalah pilkada, silakan ke Ditjen Polpum/Otda, bicara baik-baik. Dan kedua kelompok yang berbeda sikap terkait keputusan pilkada (Tolikara) itu sudah sering diterima kedua dirjen tersebut di kantor," ujarnya.

Terkait hasil Pilkada Tolikara, Tjahjo mengatakan pihaknya tidak berwenang mengubah keputusan pemenang yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi tersebut.

"Kemendagri tidak berwenang mengubah keputusan atau surat keputusan pemenang pilkada. Keputusan final mengikat pada MK, dan sudah ada keputusan MK," jelas Tjahjo.

Adanya kejadian ini, Mendagri telah meminta kepolisian untuk melakukan penjagaan dan pengawasan ketat di sekitar kantor Kemendagri. Terlebih kantor Kemendagri tak jauh jaraknya dengan Istana Kepresidenan.

"Saya minta bantuan Polres Jakarta Pusat, kalau masih nekat. Karena Kemendagri ring satu Istana, harus diamankan. Diperkuat paspampres, Satpol PP, malam hari jaga pagar kantor tanpa senjata," katanya.

Tjahjo juga mengingatkan  jajarannya tidak terpancing dengan penyerangan ini. "Saya minta jajaran Kemendagri jangan terpancing kekerasan. Mereka (penyerang-red) massa yang diperintah," kata Tjahjo. (dtc/rm)

BACA JUGA: