Isu reshuffle kembali menguat setelah Munaslub Golkar selesai digelar. Selain Golkar, PAN yang telah menyatakan dukungan ke pemerintah lebih awal diisukan santer mendapatkan jatah menteri. PAN sendiri tak ingin berandai-andai soal reshuffle. PAN menghormati sepenuhnya bahwa reshuffle sebagai hak prerogatif presiden.

"Kami semua para kader tunduk pada perintah dan arahan ketua umum. Bagi PAN, misal ada atau tidak reshuffle, masuk atau tidak masuk kader PAN dalam kabinet, kami akan tetap mendukung pemerintah," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno di Jakarta, Minggu (29/5).

"Karena memang tidak ada transaksi politik apapun terkait dukungan kami ini sejak awal," imbuh Eddy.

Eddy menyebut bahwa kehadiran Jokowi dilakukan semata-mata sebagai pemenuhan undangan partai dalam kapasitasnya sebagai kepala negara. "Soal reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Itu konstitusi dan mutlak harus dihormati," ujar Eddy.

PAN, kata Eddy, soal pemberian kursi menteri bukan menjadi agenda khusus mereka. Jika tidak ada kader yang masuk ke kabinet, Eddy menyebut PAN akan tetap mendukung pemerintah. (mon/dtc)

BACA JUGA: