Selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2017, gerbang tol Cikarang Utama cenderung tidak ada kepadatan yang membuat macet parah. Dirut Jasa Marga Desi Arryani mengungkap beberapa kebijakan yang dilakukan selama arus mudik dan arus balik.

Menurut Desi, selama arus mudik dan arus balik kendaraan panjang antrian di gerbang tol Cikarang Utama tidak pernah lebih dari 20 kendaraan. Hal tersebut tidak lepas dari kebijakannya yang mengoperasikan 31 gardu tol.

"Lancar. Selama arus mudik dan arus balik kita operasikan 31 gardu, sementara tahun lalu 24 gardu," kata Desi di gerbang tol Cikarang Utama, Jawa Barat, Minggu (2/7).

Desi menyebut 31 gardu yang dioperasikan pada lebaran tahun ini bisa menampung 12 ribu kendaraan. Sementara, jalan tol Jakarta-Cikampek saja hanya mampu menampung sekitar 9 ribu kendaraan.

"Ini kapasitas jauh lebih banyak dari seluruh kendaraan dijajarkan," sebutnya.

Selain itu, pihak Jasa Marga juga bekerja sama dengan Korlantas Polri untuk melakukan contraflow. Tidak tanggung-tanggung, mereka sempat melakukan contraflow sepanjang 20 KM untuk mengurai kemacetan di Cipali. Hal tersebut juga dilakukan untuk menanggulangi masalah penumpukan kendaraan di rest area.

"Untuk arus balik, contraflow kritis jam 2 siang sampai jam 4 sore di Cipali, antrean panjang. Di pintu tol Cikampek kita blok untuk semua arus Jakarta. Hasilnya 2,5 jam cair (kembali lancar)," papar Desi.

"Sampai sekarang di Cikarut (Cikarang Utama) nggak ada masalah. Yang masalah di rest area," tutupnya.

Sementara, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang juga hadir di lokasi menyebut dia mengapresiasi semua stakeholder yang sudah berusaha menjaga kenyamanan mudik dan arus balik. Ke depan, dia ingin ada rekomendasi yang lebih konkret dan evaluasi agar perjalanan mudik yang melalui darat lebih aman dan nyaman. (dtc/mfb)
 

BACA JUGA: