Tim kepolisian berhasil mengungkap dan menangkap para tersangka pembacokan ahli IT Hermansyah di Tol Jagorawi KM 6 Jakarta Timur setelah menelusuri pelat nomor mobil yang digunakan para tersangka. Para pelaku pembacokan tersebut menggunakan pelat nomor itu asli, sehingga dengan mudah mengecek ke Samsat.

"Dari situ ketahuan, kita kerucutkan ke mobil Yaris hitam (mobil tersangka)," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/7).

Dari penelusuran pelat nomor itulah, polisi akhirnya bisa menangkap para pelaku. Mobil Honda City yang digunakan oleh tersangka adalah milik kakak Edwin, sehingga polisi bisa mengetahui siapa yang menggunakan mobil tersebut pada saat itu dan akhirnya terungkap identitas Edwin.

"Kalau mobil Yaris itu mobil tarikan. Mereka ini kan kerjanya debt collector," imbuhnya.

Iriawan mengatakan, pelat nomor itu diperoleh polisi dari keterangan para saksi, selain saksi kunci Irina, istri Hermansyah yang saat itu berada di dalam mobil Toyota Avanza warna putih.

"Jadi saksi-saksi melihat, termasuk istri korban. Kan di situ ada pekerja LRT juga yang melihat," imbuhnya.

Sementara CCTV Jasa Marga tidak begitu banyak membantu polisi. Sebab, CCTV yang ada di sekitar lokasi itu tidak merekam.

"CCTV Jasa Marga perlu saya sampaikan, itu hanya untuk melihat saja tapi tidak bisa me-record. Kita memang koordinasi ke Jasa Marga, mungkin ada kerusakan atau apa juga kita tidak tahu," ungkapnya.

Sementara keterangan Irina sangat membantu kepolisian dalam mengungkap kasus. Irina menjelaskan ciri-ciri para tersangka kepada polisi yang kemudian dibuatkan sketsa wajah.

Hasil sketsa wajah itu menggambarkan pelaku yang berasal dari Indonesia bagian timur. "Ciri-ciri itu jelas. Kemudian kita sketsa wajah. Kemudian ada satu pelaku pakai kalung begini (kalung besi putih) yang identik dengan kelompok tertentu. Kita sudah tahu, kalau ciri-cirinya itu pasti kelompok itu," ungkapnya.

Kapolresta Depok Kombes Herry Heryawan mengatakan, dari sketsa wajah itu polisi bisa merujuk kepada kelompok tertentu, apalagi setelah Irina menyebutkan ciri khas salah satu tersangka yang menggunakan kalung besi putih.

"Jadi biasanya sketsa wajah itu sekitar 60-70 persen (kemiripannya), kemudian yang paling menguatkan itu dari Irina, istri korban bahwa saru dari pelaku itu menggunakan kalung, jadi ciri-cirinya itu," ujar Herry.

Sebelumnya diketahui pelaku utama pembacokan ahli IT Hermansyah adalah Laurens Paliyama. Ia mengaku menyesal dan menyampaikan permintaan maafnya untuk keluarga korban.

Laurens mengaku tindakan itu dilakukan secara spontan karena dirinya sedang mabuk. Ia menegaskan juga bahwa tidak ada orang yang menyuruhnya. "Bukan rekayasa," tegasnya.

Laurens mengaku membacok Hermansyah karena ingin menolong temannya Edwin Hitipeuw yang saat itu sedang cekcok di jalan tol karena serempetan mobil. Laurens kemudian turun, lalu membacok karena korban melawan.

"Jadi mobil Edwin itu pepet-pepetan sama mobil korban sampai KM 6, mereka berhenti tengah jalan, saya ikut berhenti. Saya tanya (ke korban) kenapa, terus korban marah, saya pukul, teman-teman juga ikut pukul, lalu saya tusuk (korban)," ujarnya.

Selain menangkap Edwin dan Laurens, polisi juga menangkap dua tersangka lainnya yakni Erick Birahy dan Richard. Sementara satu tersangka lainnya yakni Domingus masih dicari polisi.  (dtc/mfb)

BACA JUGA: