Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara soal tudingan bahwa dirinya melindungi Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia juga mengaku tak terima dirinya dikait kaitkan dengan PKI.

Ia menegaskan bahwa  payung hukum pelarangan komunisme di Indonesia sudah sangat jelas dan tegas. Di dalam TAP MPR juga ditegaskan bahwa keberadaan komunisme di Indonesia dilarang.

"Payung hukumnya jelas kok, sudah dilarang kok," kata Jokowi saat berbicara di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/6).

Jokowi juga membantah jika dirinya melindungi komunis. Ia menjelaskan bahwa PKI dibubarkan saat usianya baru tiga tahun, sehingga mustahil dirinya terkait dengan keberadaan PKI.

"Apalagi disorong-sorongkan ke saya, seolah saya melindungi. Melindungi itu yang mana? Ini supaya clear. Pada saat PKI dibubarkan, umur saya baru tiga tahun, karena enggak logis, (isunya) ditarik ke orang tua saya," tutur Jokowi.

Bahkan Jokowi meminta kepada para penuduhnya untuk mengecek silsilah keluarganya. Menurutnya dengan era keterbukaan informasi saat ini, sangat mudah mencari tahu tentang silsilah dan latar belakang keluarga seseorang.

"Mengecek kan gampang sekarang. Dicek saja, orang tua kita tinggal di mana, di kampung mana, di desa mana. Kakek nenek kita juga bisa dicek. Sangat mudah sekali diberi keterbukaan seperti ini," kata Jokowi.

Jokowi mengaku sebenarnya malas menanggapi isu tersebut, namun karena sekarang ada kesempatan untuk ngomong di forum besar ini, ia menyampaikan hal tersebut. Menurutnya sangat mudah orang bermain kata-kata, menduga-duga. Padahal untuk mengeceknya sangat mudah.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk mengecek pemberitaan di media sosial. Sebab berita di media sosial belum tentu kebenarannya dan sangat mudah sekali dibuat-buat.

"Berita di media sosial kan semua orang saat ini mudah sekali membuat berita. Berita tidak terverifikasi seperti itu sangat mudah sekali dibuat," ujarnya.(dtc/rm)

BACA JUGA: