Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menilai peristiwa kecelakaan yang menimpa Setya Novanto janggal. Menurutnya, kecelakaan yang menimpa Novanto termasuk ringan sehingga tak mungkin Ketum Golkar itu luka parah.

"Banyak sekali kejanggalan yang kita bisa saksikan dengan peristiwa kecelakaan SN tadi malam itu," ujar Doli kepada wartawan, Jumat (17/11).

Menurutnya alasan terjadinya kecelakaan itu karena SN buru-buru mau ke KPK, padahal sehari sebelumnya SN menghilang karena menghindar jemput paksa. Bila dilihat dari kerusakan mobilnya, itu masuk kategori kecelakaan ringan dan seperti dengan sengaja ditabrakkan.

"Jadi tidak ada yang bisa terluka parah dengan kecelakaan ´aneh´ itu," terang Doli.

Doli menduga, Novanto akan terus menghindar dari pemeriksaan KPK dengan berbagai alasannya. Kecelakaan Novanto dianggapnya sebagai rekayasa.

"Sulit untuk tidak bisa kita disimpulkan bahwa semua itu adalah rekayasa untuk SN kembali menghambat proses hukum yang sedang berjalan. Bila dilihat dari track recordnya, saya menduga skenario berikutnya setelah kecelakaan ini adalah SN akan menyatakan dirinya gegar otak, amnesia, lupa ingatan dan berharap kasusnya tidak dapat diteruskan," urainya.

Terkait kecelakaan ini, pengacara Novanto, Fredrich Yunadi menyebut mobil yang ditumpangi kliennya rusak parah. Novanto disebutnya mengalami luka di bagian kepala.

"Benjol besar kepalanya, tangannya berdarah semua," ujar Fredrich di RS Permata Hijau, Jakarta, Kamis (16/11).

Ia mengatakan, Novanto mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju stasiun televisi dan pertemuan dengan DPD I Golkar sebelum ke KPK. Saat kecelakaan, Fredrich langsung menuju RS untuk menemui kliennya.

"Saya ditelepon segera ketemu ke Metro TV, tapi di perjalanan kecelakaan, mobil itu hancur," kata Fredrich.(dtc/mfb)

BACA JUGA: