Pilgub DKI Jakarta terbuka untuk terjadinya dua putaran, lantaran harus terpenuhi syarat 50 persen plus satu suara. Lembaga Skala Survei Indonesia (SSI) menggelar survei untuk memprediksi putaran dua itu.

Simulasi pertama digelar jika putaran kedua adalah Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga. "Pasangan yang banyak dipilih adalah Ahok-Djarot sebesar 33,3 persen, sementara pasangan Anies-Sandiaga 21,6 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab/rahasia 45,1 persen," ucap Direktur Eksekutif SSI, Abdul Hakim.

Hal itu dipaparkan dalam rilis survei bertajuk ´Adu Balap Menuju DKI-1´ yang digelar di Jakarta, Minggu (23/10).

Pengumpulan data survei dilakukan dengan wawancara pada 6-11 Oktober 2016 di seluruh wilayah DKI, dengan metodologi multistage random sampling. Responden sebanyak 800 orang. Margin of error 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simulasi kedua jika putaran kedua adalah Ahok-Djarot dan Agus-Sylvana. Hasilnya, Ahok-Djarot meraih 33,6 persen dan Agus-Sylviana Murni 24,0 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab/rahasia 42,4 persen.

"Seandainya pilgub DKI Jakarta dua putaran pasangan Anies-Sandiaga serta pasangan Agus-Sylviana, maka pasangan yang banyak dipilih adalah Anies-Sandiaga 24,8 persen dan Agus-Sylviana Murni 21,1 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab/rahasia 54,1 persen," ujarnya.

Sebelumnya, dalam survei elektabilitas, pasangan bakal calon Ahok-Djarot tetap unggul sebesar 33,8 persen, namun turun dari Februari 2016 sebesar 13,3 persen. Elektabilitas Agus-Sylviana 19,6% dan Anies-Sandiaga 18,8 persen. Tidak tahu/tidak menjawab/rahasia 27,9 persen. (mon/dtc)

BACA JUGA: