JAKARTA, GRESNEWS.COM - Polisi akhirnya menangkap anggota komplotan perampokan yang menewaskan  Davidson Tantono di SPBU Jl Raya Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Sejauh ini empat orang berhasil dibekuk namun satu diantaranya ditembak mati petugas.

Polisi menyebut  kemungkinan jumlah pelaku  perampokan itu lebih dari 10 orang. Satu orang yang diidentifikasi sebagai Kapten komplotan masih dalam pengejaran petugas.

"Mudah-mudahan segera tangkap yang lain. Ini pelaku lebih dari 10, tapi sabar, kita pelan-pelan ungkap secara keseluruhan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwomo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6).

Pihaknya mengimbau para tersangka yang masih jadi buron untuk menyerahkan diri. "Jangan sampai kita melakukan tindakan tegas kepada pelaku yang lain. Sekali lagi kepada tersangka lain untuk melaporkan diri," kata Argo.

Tiga pelaku yang ditangkap polisi terkait  perampokan di Daan Mogot itu ialah TP, M, dan DTK. Mereka masing-masing memiliki peran  tersendiri. Sedangkan satu tersangka lain, IR, terpaksa ditembak mati oleh polisi.

Tersangka TP memiliki peran menggompesi ban mobil korban, sementara M bertindak sebagai mata-mata di bank. Keduannya ditangkap di Bogor dan Lampung. Sementara DTK ternyata juga seorang calon kepala desa di Lampung. DTK diketahui sedang melakukan kampanye untuk menjadi calon kepala desa (kades) di wilayah Lampung.

"Kita lakukan pengembangan, kita menemukan tersangka DTK di Lampung. DTK tengah mencalonkan kades, sedang kampanye untuk melakukan pemilihan kades. Ternyata, dia ikut perampokan juga," ungkap Argo.

Dijelaskan Argo sebelumnya IR telah di tangkap lebih dulu di Karawang. Ia juga sempat digunakan polisi sebagai petunjuk jalan untuk mengejar pelaku lainnya. Saat akan bawa untuk mencari pelaku lain di daerah Bogor itulah  tersangka  IR melakukan perlawanan terhadap polisi. Hingga kepolisian melakukan tindakan tegas dengan menembak tersangka dan yang bersangkutan meninggal dunia.

Polisi hingga saat ini, masih mengejar tersangka eksekutor terhadap Davidson . Sebelumnya Davidson Tantono (31) dirampok di SPBU Jalan Raya Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (9/6) siang lalu. Korban diduga telah dibuntuti sejak bertransaksi di BCA Green Garden. Saat itu korban tengah  membawa uang tunai sebesar Rp 300 juta dari bank menggunakan mobil Toyota Innova. Namun dalam perjalanan, ban mobil korban digembosi sehingga korban menepi di SPBU.

Saat korban baru membuka pintu mobil, salah satu pelaku tiba-tiba mendekatinya dan merampas tas korban yang berisi uang ratusan juta rupiah. Korban mencoba mempertahankan tasnya itu, namun pelaku menembaknya tepat di pelipis kepala sehingga korban langsung meninggal ditempat.

Dari penelusuran polisi, diketahui  para pelaku perampokan sadis yang menewaskan Davidson Tantono  telah melakukan aksi perampokan sebanyak 23 kali hanya dalam kurunwaktu  dua bulan. Lokasi aksi perampokan itu berada disekitar  Tangerang, Cirebon, Jakarta, dan  Bekasi.

"Komplotan perampok ini kerap melukai korban saat melancarkan aksinya. Dalam aksinya biasanya para pelaku tak melakukan pembunuhan korbannya. Namun saat perampokan terhadap Davidson menewaskan korbanya, komplotan penjahat ini lalu berpencar ke berbagai wilayah di Indonesia," ujar Argo.

Sebelum melakukan aksinya para pelaku diketahui kerap berkumpul
di sebuah apartemen di Jakarta Timur untuk menyusun rencana aksinya. Polisi juga menemukan senjata api (senpi) rakitan di apartemen itu. Namun polis menyebut polisi yang ditemukan itu bukan senjata yang digunakan untuk membunuh Davidson. Polisi masih mencari keberadaan senjata tersebut.

"Sebelum melakukan perampokan, kelompok ini berkumpul di apartemen Jakarta Timur, setelah merampok kumpul kembali untuk pembagian hasil," jelas Argo.

Polisi hingga saat ini masih terus melakukan pengejaran para tersangka terutama terhadap otak perampokan. (dtc/rm)

BACA JUGA: