JAKARTA, GRESNEWS.COM - Republik Siprus menyampaikan keinginannya untuk membuka kembali kedutaannya di Idonesia. Sebelumnya mereka menutup kedutaannya di Indonesia pada 2008, karena alasan krisis ekonomi yang menghantam negara tersebut. Untuk mengawali rencana pembukaan Kedutaan Besarnya di Indonesia pemerintah Ciprus akan menunjuk duta besarnya di Australia merangkap Indonesia.

Menanggapi keinginan tersebut Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi menyambut baik keinginan tersebut. "Saya sambut baik rencana Siprus untuk membuka kembali kedutaannya di Indonesia,” ujar Retno usai bertemu Menteri Luar Negeri Siprus, Ioannis Kasoulides, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, Selasa (19/9).

Disampaikan Menlu Retno, bahwa masih banyak peluang meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia - Siprus. Untuk itu, Menlu menyambut baik rencana Siprus menunjuk Duta Besarnya di Australia untuk merangkap Indonesia sebelum dibukanya kembali kedutaan besar Siprus di Indonesia.

Kedua Menlu juga sepakat untuk mengaktifkan mekanisme bilateral berupa Forum Konsultasi Bilateral (FKB) yang disepakati tahun 2011. FKB ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kedua negara, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi.

Retno akan mendorong peningkatan kontak antar pengusaha di kedua negara. Untuk itu, Menlu mengundang partisipasi para pengusaha Siprus pada acara Trade Expo Indonesia di Jakarta bulan Oktober tahun ini.

Dalam kesempatan itu Menlu Retno juga menyampaikan rencana pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Menlu menyampaikan Indonesia akan terus berperan aktif dalam menciptakan ekosistem global bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan.

Menanggapi penyampaian Menlu Retno, Menlu Siprus menyambut baik pencalonan Indonesia dan memberikan apresiasi atas berbagai upaya diplomasi Indonesia dalam memajukan perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia. Menlu Siprus berpendapat bahwa Indonesia merupakan negara yang tepat menjadi anggota tidak tepat Dewan Keamanan PBB.

Siprus diketahui sebagai negara di Laut Mediterania dan merupakan anggota Uni Eropa. Saat ini Siprus tengah berupaya bangkit dari resesi ekonomi akibat krisis keuangan yang melanda Eropa tahun 2008. Dampak dari krisis ini adalah penutupan kedutaan besarnya di Jakarta.

Sejauh ini perdagangan bilateral antara Indonesia dan Siprus menunjukkan peningkatan. Tahun 2016, nilai perdagangan tercatat sebesar US$ 23,7 juta (2016), naik dari US$ 13,1 juta pada tahun 2015. Dari sisi investasi, total nilai investasi Siprus di Indonesia pada tahun 2016 yakni sebesar US$ 1,3 juta pada 5 proyek. Diharapkan dengan kembali dibukanya Kedutaan mereka,  hubungan ekonomi keduanya dapat terus ditingkatkan. (rm)

BACA JUGA: