JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai, operator jaringan telekomunikasi telah siap menghadapi mudin Lebaran 2017 ini. Hal tersebut diungkapkan Rudiantara saat meninjau langsung kesiapan jaringan telekomunikasi dari operator seluler di Network Operating Center (NOC) masing-masing operator.

Para operator yang ditinjau oleh Menkominfo adalah Indosat Ooredoo, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (N1), Telkom, Telkomsel, XL Axiata, Hutchison 3 Indonesia (Tri), dan Smartfren. "Kesiapan jaringan telekomunikasi khususnya seluler untuk mudik lebaran tahun ini saya menekankan bukan kesiapan yang itu-itu saja. Telekomunikasi ini kita sudah siapkan untuk mampu menangani lonjakan trafik dan juga penambahan coverage di lokasi-lokasi tertentu yang menjadi area kepadatan selama mudik dan juga pergerakan distribusi penduduk," kata Rudiantara, Minggu (25/6).

Kepada Menkominfo, para operator seluler ini mengungkapkan bahwa kesiapan lonjakan trafik telekomunikasi ini sudah dilakukan jauh-jauh hari. Meski demikian, Rudiantara mengimbau agar operator seluler mengerahkan mobile BTS-nya untuk ditempatkan di beberapa ruas jalan tol fungsional atau tol darurat yang beberapa pekan lalu dibuka oleh pemerintah untuk keperluan jalur udik.

"Saya sudah meminta operator untuk juga menempatkan mobile BTS-BTS (BTS yang dapat dipindah-pindah) ke area jalan tol fungsional/darurat," ungkapnya.

Menurut Rudiantara, pemerintah tahun ini telah menyediakan dukungan penuh agar jaringan mudik lancar, termasuk adanya aplikasi Ayo Mudik untuk dukungan infromasi yang terpadu masyarakat yang mudik. "Kalau lancar maka daya dukung lain juga lancar, namun sisi telekomunikasi harus mampu menghadapi berbagai skenario situasi yang mungkin terjadi," tandas Rudiantara.

Area-area tertentu yang menjadi titik berkumpulnya arus mudik disiapkan Satgas Mudik yang siap serta peningkatan kapasitas. Untuk jalur tol darurat atau fungsional, operator seluler memenuhi coverare 60%-70% dengan penambahan kapasitas dan satuan tugas di pintu keluar tol darurat.

Di samping melakukan pengecekan, Rudiantara juga menanyakan langsung kepada para operator mengenai dukungan seperti yang dikerahkan pemerintah agar operator ini dapat melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat selama momen mudik ini.

Dari hasil pengecekan ke seluruhan NOC milik operator, mulai terjadi pegeseran tren trafik layanan telekomunikasi pada musim mudik tahun ini. Bila dahulu layanan suara dan SMS jadi primadona, maka kehadiran layanan data seperti kebutuhan internet makin menyisihkan suara dan SMS.

Saat ini yang terjadi trafik suara (voice) dan SMS cenderung menurun, sementara trafik dan kapasitas data yang justru naik tajam. Kebutuhan data selama menjelang lebaran ini naik 20%.

Pengguna layanan telekomunikasi di wilayah tujuan mudik menjadi naik signifikan. Operator telekomunikasi telah memiliki sistem monitoring dan kendali sampai ke tingkat BTS. Juga apa yang menjadi keluhan pengguna dapat dipantau melalui sistem monitoring.

"Perlu diketahui bahwa kenaikan data di musim lebaran ini tidak hanya pada saat lebaran namun sudah menjadi tren dari pengguna telekomunikasi saat ini. Layanan data lebih menjadi konsumsi bagi pelanggan dengan meningkatnya dan bertambahnya keragaman layanan aplikasi utamanya layanan streaming," ucap dia.

"Dari kapasitas terpasang yang dimiliki oleh operator telekomunikasi, tingkat kebutuhan pengguna jauh lebih cepat mendekati kapasitas terpasangnya. Hal ini tidak hanya di layanan bergerak seluler akan tetapi juga layanan bradband berbasis kabel," tambah pria yang sering disapa Chief RA ini.

Melihat kondisi tersebut, Rudiantara mendorong agar operator lebih memanfaatkan jaringan 4G karena tren konsumsi telekomunikasi mengarah ke layanan data. Saat ini Kementerian Kominfo mendorong pola carrier aggregation harus sudah netral artinya jaringan secara regulasi bersifat netral baik netral teknologi maupun netral service nya sehingga dapat dimanfaatkan teknologi yang tepat sesuai kebutuhan pengguna ke depan.

"Tren seluler memasuki era data itu semakin besar seperti snowball effect. Hal ini terjadi baik Telkomsel, XL, Indosat serta Smart Tel dan H3I. Layanan berbasis circuit switch menurun tajam, sehingga 2-3 tahun lagi tidak lagi penekanannya di interkoneksi," jelasnya. (dtc/mag)

BACA JUGA: