JAKARTA, GRESNEWS.COM - Polisi hingga saat ini belum berhasil mengungkap misteri kasus
penusukan terhadap Prada Ananda Puji Santoso dan kasus penabrakan mobil yang menewaskan seorang warga dan beberapa orang terluka, di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada akhir pekan lalu.

"Belum bisa dipastikan. Masih penyelidikan. Belum bisa disimpulkan," ungkap Kapolres Jakpus Kombes Suyudi Ario Seto, Minggu (18/6).

Pada Sabtu (17/6) tengah malam terjadi kasus penusukan terhadap anggota TNI bernama Prada Ananda Puji Santoso di sekitar patung Ondel-ondel, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pelakunya diduga adalah sekelompok orang yang tengah aksi Sahur On The Road (SOTR).

Prada Ananda yang terluka kemudian dibantu Kanit Intel Polsek Kemayoran dan dibawa ke RS Hermina Kemayoran. Sempat terjadi informasi simpang siur saat para rekan Prada Ananda hendak kembali ke RS namun tidak menjumpai Prada Ananda yang terluka di bagian pinggang kiri.

"Abis kejadian ditusuk itu dia dicari, dikiranya ke polsek ada apa. Missed mungkin karena mereka lagi cari informasi," tutur Suyudi.

Pada Minggu (18/6) diniharinya sekitar 4 jam berikutnya pada pukul 03.30 WIB terjadi kasus penyerangan sekelompok orang yang menggunakan motor dan mobil. Sekelompok orang berkendara itu  menghampiri warga yang sedang duduk di tengah tugu Ondel-ondel.

Kelompok tersebut kemudian bergerak menuju ke arah Jl. H. Jiung. Namun tak lama kemudian terjadi penyerangan terhadap anak-anak muda yang sedang nongkrong di Gang laler.

Kendaraan berjenis Daihatsu Ayla itu lalu melintas dengan cara melawan arus berputar-putar di area patung ondel-ondel dengan kecepatan tinggi. Mobil itu lalu menabrak warga yang sedang duduk di tengah tugu Ondel-ondel itu.

Bahkan orang didalam mobil itu turun dan mengeluarkan tembakan ke atas lalu melarikan diri ke arah Ancol. Dalam peristiwa penyerangan itu satu orang bernama Andrian Dwi Nanda (18)  tewas karena diseruduk mobil dan Abdul Qosim (32) dalam kondisi kritis karena luka di kepala dan sekujur tubuh.

Kesaksian sejumlah warga menyatakan pelaku dalam kejadian penyerudukan mobil ini mengaku sebagai anggoa TNI. Meski begitu Suyudi menyebut belum bisa dipastikan kebenaran informasi tersebut. Dia juga membantah kabar yang menyebut pelaku penyerudukan adalah rekan dari Prada Ananda.

"Itu masih dalam penyelidikan. Belum bisa bilang. Itu yang masih dalam penyelidikan. Yang jelas belum (dipastikan), masih lidik," tegasnya.

Adanya kasus tersebut Suyudi mengimbau masyarakat, khususnya warga Jakarta, untuk menghindari aksi Sahur On The Road dengan berkonvoi. Apabila ingin beramal, menurutnya itu bisa dilakukan tidak dengan berkeliling-keliling jalan.

"Kalau memang tujuan betul ingin membantu sesama, lebih baik tetap ibadah, doa, berbagi di tempat yang layak, banyak tempat layak. Nggak perlu pakai muter-muter gitu. Keliling-keliling bikin masalah aja kan," ujarnya. (dtc/rm)

BACA JUGA: