JAKARTA, GRESNEWS.COM - Alasan DPR meminta anggaran sebesar Rp5,7 triliun pada RAPBN 2018 untuk pembangunan gedung, karena gedung yang ada sudah miring dinilai Indonesia Corruption Watch (ICW) mengada-ada.

Peneliti ICW Donal Fariz menilai alasan yang dilontarkan DPR mengada-ada. Menurutnya,  DPR justru lebih baik membenahi struktur pimpinan DPR saat ini.

"Tidak perlu pembaruan gedung, justru yang perlu itu pembaruan pimpinan DPR lebih urgent," kayta Donal, Senin (14/8) malam.

Menurut Donal, alasan ada  bangunan yang miring juga pernah disampaikan Ketua DPR sebelumnya, yakni Marzuki Alie. Donal menyebut tidak ada kemiringan pada gedung tersebut.

Donal justru mengkritik seharusnya DPR lebih dulu membereskan kelembaganya terlebih dahulu. "Selain itu DPR bisa menunjukan kinerja yang lebih baik agar masyarakat menerima rencana pembangunan gedung, " ujarnya.

DPR sebelumnya mengusulkan anggaran 2018 sebesar Rp5,7 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memperbaiki gedung DPR yang telah miring, yaitu gedung Nusantara I.

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Anton Sihombing mengakui dari Rp 5,7 triliun, sudah cair Rp 500 miliar untuk anggaran penataan kawasan parlemen.

Menurutnya anggaran tersebut dicairkan bertahap, yang sudah didapat Rp5,7 T kemarin itu udah. Udah adaRp 500 miliar untuk anggaran. "Tapi nanti kita tambah lagi untuk pembangunan alun-alun, perpustakaan, terus museum," ujar Anton, Senin (14/8). (dtc/rm)

BACA JUGA: