JAKARTA, GRESNEWS.COM -  Satu lagi terduga teroris anggota kelompok jaringan pengebom Terminal Kampung Melayu ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Polda Jabar.

Terduga teroris berinisia DG alis O dibekuk di kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Polisi melakukan penggeledahan rumah terduga teroris tersebut. Dari penggeledahan itu polisi menemukan baju militer dan senjata tajam jenis sangkur dan dokumen jaringan Jamaah Ansor Daullah (JAD). Namun dalam penggeledahan polisi tidak ada bahan peledak ditemukan di rumah itu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan terduga DG diringkus Densus 88 di depan Perumahan Panorama, Kabupaten Sumedang, Sabtu (12/8), sekitar Pukul 07.00 WIB.

Yusri mengatakan DG diduga terkait dengan jaringan pelaku bom bunuh diri di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, beberapa waktu lalu. "Penangkapan DG alias O merupakan hasil pengembangan dari delapan terduga teroris yang sebelumnya telah diamankan," tutur  Yusri.

Polisi juga telah melakukan pengamanan dan pemasangan police line rumah DG di Perumahan Panorama Jatinangor, Blok B 41, RT 02 RW 12, Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

"DG baru tinggal selama empat hari di rumah yang dikontraknya itu," ujar Yusri menjelaskan. Ia mengontrak rumah milik salah satu dosen Unpad. Namun pengakuan Ketua RT setempat, sejak tinggal di lokasi itu selama 4 hari yang bersangkutan belum melapor kepada pihak RT setempat.

DG diketahui telah menikah dengan seorang janda yang suaminya meninggal di Suriah. "DG mengawini istri dari suaminya yang meninggal di Suriah yang bergabung ISIS," ujar Yusri.

Polisi menduga DG telah tergabung dengan Jamaah Ansor Daullah (JAD) Bandung Timur. Organisasi ini telah diidentifikasi merupakan kelompok radikal yang kerap melahirkan pelaku-pelaku teror di tanah air.

Sebelumnya, polisi telah mengamankan sembilan orang terduga teroris di Cileunyi, Cimahi dan Garut, Jawa Barat. Selama ini DG diketahui berprofesi sebagai pedagang toko. "Terkait peran yang dilakukannya, kami masih mendalaminya," kata Yusri. (dtc/rm)

BACA JUGA: