JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk turun tangan untuk melakukan menginvestigasi kemungkinan adanya tindak pidana korupsi dalam distribusi elpiji, sehingga kerap terjadi kelangkaan. Seperti diketahui akhir-akhir ini disejumlah daerah mengalami kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram.

Untuk itu Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono meminta KPK melakukan penelusuran rantai distribusi. Sehingga diketahui  bagaimana elpiji yang menjadi kebutuhan rumah tangga ini bisa menyusut jumlahnya di pasaran.
 
Bambang mengaku kecewa melihat realitas kelangkaan elpiji 3 kg, terutama terhadap kinerja Pertamina yang bertanggung jawab atas kelangkaan ini. "Masyarakat konsumen, baik rumah tangga maupun pedagang mengeluhkan kondisi ini," ujarnya seperti ditulis dalam rilisnya.
 
Masyarakat juga mengeluh mahalnya harga elpiji namun sulit didapat. Bahkan setelah didapat isinya tidak sesuai dengan beratnya yang 3 kilogram. "Ternyata, banyak sekali yang dimanipulasi,” ujar politisi Partai Gerindra ini, seperti dikutip dpr.do.id.

Ia pun meminta KPK memeriksa Pertamina sebagai penyuplai elpiji 3 kg. Bambang, juga mengkriti Pertamina karena belum menunjukkan profesionalisme sepanjang dipimpin Direktur Utamanya Elia Massa Manik.
 
Menurutnya kinerja Dirut Pertamina masih negatif. Ini membuktikan bahwa penunjukkan seseorang untuk mengisi jabatan Dirut Pertamina masih dipenuhi unsur like and dislike. Sebab penunjukan atau pemilihan Dirut Pertamina tidak dilakukan dengan profesional. Adanya kelangkaan elpiji 3 kg menjadi bukti ketidakprofesionalan Direksinya. Kelangkaan ini juga dinilai akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. (rm)

BACA JUGA: