Memang ada peluang PDIP kembali mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI. Namun demikian mengusung Ahok hanya jadi opsi ketiga untuk partai banteng moncong putih.

"Kalau soal Pilkada DKI kemarin mekanisme partai kita jalankan dengan melakukan penyaringan terhadap kader-kader dari 27 yang ikut fit and proper test kita kerucutkan menjadi enam nama jadi kluster pertama itu kluster yang ikut dalam penyaringan di DPP," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira kepada wartawan, Minggu (24/7).

Opsi kedua buat PDIP adalah mendorong kader internal mereka maju Pilgub DKI. Ada nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sampai Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat yang dijagokan oleh banyak elite PDIP.

"Klaster kedua adalah kader partai yang tidak ikut penjaringan tapi partai punya catatan kinerja mereka. Di sini ada bu Risma, pak Djarot, juga nama lain yang didorong masyarakat," kata Andreas.

Opsi ketiga barulah mengusung Ahok di Pilgub DKI. Itu pun dengan berbagai pertimbangan penting, termasuk kepastian Ahok tak maju lewat jalur independen.

"Klaster ketiga itu kita lihat dinamika masyarakat dukungan terhadap dukungan figur-figur di masyarakat yang bukan kader yang mengikuti fit and proper test. Pak Ahok kan ada dalam klaster itu. Yang kita lihat ini klaster strategis punya peluang tapi masih harus dibicarakan di partai," kata Andreas.

"Yang jelas jalurnya jalur partai. PDIP tidak akan mendukung calon perseorangan," tegasnya. (mon/dtc)

BACA JUGA: