JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Pembangunan politik negara harus konsisten menuju pada penyederhanaan. Hal itu disampaikan presiden terkait perdebatan masalah ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu.

"Politik negara ini akan semakin baik harus ada konsistensi, sehingga kita ingin kalau yang dulu sudah 20 (persen), masak kita mau kembali ke nol," kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai santap malam di kawasan Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/6) malam, seperti dikutip setkab.go.id.

Penerapkan ambang batas yang konsisten, diyakini Presiden, akan terjadi penyederhanaan. "Baik parpolnya, baik dalam pemilunya," ujar Presiden. Ia menegaskan, kita harus konsisten seperti itu dan dirinya sudah menugaskan kepada Mendagri untuk mengawal itu.

Diketahui pembahasan RUU Pemilu masih terhambat sejumlah isu krusial yang belum memperoleh kesepakatan dalam pembahasan RUU Pemilu. Salah satunya  masalah presidential threshold, yang menyisakan sejumlah opsi.

Terkait kemungkinan pemerintah akan menarik diri dalam pembahasan lanjutan RUU Pemilu itu. Presiden Jokowi menegaskan, hal itu belum akan dilakukan. "Kamu jangan manas-manasi," ujar Presiden menjawab wartawan.

Demikian pula mengenai kemungkinan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) jika tidak ada titik temu di DPR, Presiden Jokowi juga menegaskan, bahwa saat ini RUU tersebut masih dalam pembahasan.

"Kita sudah mengajak bicara fraksi-fraksi yang ada disana untuk bersama-sama. Jangan hanya kepentingan hari ini atau kepentingan pemilu ini atau jangan kepentingan pilpres ini. Tapi harusnya visi ke depan kita, politik negara harus seperti apa. Kita harus menyiapkan itu," tandas Presiden. (rm)

BACA JUGA: