JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komnas HAM mempertanyakan hubungan antara pimpinan KPK dengan Polri terkait tak kunjung terungkapnya kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Menurut komisioner Komnas HAM Maneger Nasution, pengungkapan kasus itu menjadi pertaruhan kredibilitas pimpinan KPK dan Polri. Maneger mengatakan selama ini publik bertanya-tanya bagaimana sebenarnya sikap pimpinan KPK dalam upaya penuntasan kasus itu.

"Ini bukan kasus biasa, tapi kasus luar biasa. Ada apa antara pimpinan KPK dan Polri," ujar Maneger.

Maneger sebelumnya menyebut pelaku yang menyiram Novel mungkin orang terlatih. Selain itu Novel juga merasa curiga sejak setahun lalu bahwa dia dalam bahaya, karena ada pihak yang mengikutinya.

Tapi kenyataannya sepertinya polisi sulit mengungkap kasus ini. Padahal kita meyakini kemampuan teknis kepolisian memadai untuk mengungkap kasus ini.

Komnas HAM, menurut Maneger, akan mendalami temuan-temuan baru tersebut. "Dalam 2 minggu ini kami akan mendalami isu yang janggal itu," ujar Maneger.

Novel sendiri hingga saat ini masih menjalani perawatan di Singapura. Kondisi mata kanannya menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Sedangkan membran plasenta yang dipasang pada mata kiri Novel diputuskan untuk dicabut pada Senin (5/6) lalu. (dtc/rm)

BACA JUGA: