JAKARTA, GRESNEWS.COM - Co-Founder OK OCE, Anthony Leong angkat bicara terkait adanya pemberitaan mengenai Program One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) yang dikabarkan hanya sekadar pelatihan cuap-cuap. "OK OCE ini memang punya target awal memberikan motivasi usaha terlebih dahulu kepada masyarakat untuk berwirausaha, jadi yang penting masyarakat punya semangat dulu selanjutnya ke tahap praktik, pendampingan dan lainnya," kata Anthony dalam siaran pers yang diterima gresnews.com, Minggu (14/1).

Anthony memaparkan contoh OK OCE Stock Center yang kini dibekali praktik ilmu perdagangan saham. Selain itu, praktik tentang keterampilan wirausaha sudah sejak awal diberikan kepada peserta pelatihan OK OCE.

"Salah satunya OK OCE Stock Center kita sudah masuk kepada tahapan praktek, mulai dari praktek keterampilan analisa sampai perdagangan saham. Tapi praktek ini tentu harus diiringi dengan teori terlebih dahulu. Banyak member yang ekonominya melonjak karena adanya OK OCE. Ini kita sudah lakukan distribution of wealth and income," tutur Anthony.

Menurut Anthony, program OK OCE sudah berjalan cukup lama sejak masa kampanye Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno, adapun jumlah pesertanya yang telah mendapatkan pelatihan jika ditotal telah menembus angka 30 ribu orang. "OK OCE ini kan sudah lama, sudah dari masa kampanye kita kemarin sampai sekarang. Antusias masyarakat juga cukup besar, pesertanya saja yang kita latih secara keseluruhan sudah lebih dari 30 ribu orang," terang CEO Menara Digital itu.

Anthony menyebut juga ada korelasi antara OK OCE dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mampu melampaui pencapaian target penerimaan pajak dan retribusi daerah untuk tahun anggaran 2017. Berdasarkan data yang diterima dari Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD), target penerimaan pada tahun 2017 sebesar Rp35,36 triliun dan tercapai Rp36,1 triliun.

Itu, kata Anthony, berarti Pemprov DKI telah melampaui target sebesar 103 persen. "Sudah jelas ini, OK OCE membangkitkan optimisme masyarakat," katanya.

Sebelumnya anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim mempertanyakan efektivitas program OK OCE (One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship) yang digagas Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno sebagai salah satu program prioritas pemerintahannya.

Nur Afni mengaku menghadiri pelatihan program kewirausahaan dari Dinas Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) DKI itu di semua kecamatan di wilayah administrasi Jakarta Barat, kecuali Kecamatan Tamansari saat masa reses beberapa waktu lalu.

Dari hasil pengamatannya, Afni kecewa karena pelatihan yang diterima warga hanya berbentuk paparan lisan, bukan pelatihan teknis berwirausaha. "Latihannya itu, Bank DKI cuma memaparkan, ´Ini lho, saya punya pinjaman Rp5 juta sampai Rp50 juta dengan jaminan sertifikat rumah dengan bunga 13 persen´. Itu sama saja bohong," kata Afni dalam pertemuan Komisi B DPRD DKI dengan Kepala Dinas UMKM DKI Irwandi dan jajarannya, Selasa (9/1). (mag)

BACA JUGA: