JAKARTA, GRESNEWS.COM -  PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) berencana menggarap proyek angkutan kontainer berbasis sungai dari Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan industri Cikarang. Jalur tersebut akan memanfaatkan kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) sepanjang 19 kilometer (km). Proyek tersebut diharapkan akan bisa dimulao pada 2018 mendatang.

Saat ini PT Pelindo masih menunggu rekomendasi teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cibitung. Untuk mengerjakan proyek tersebut Pelindo menyiapkan belanja modal (capital expenditures/capex) di 2018 sebesar Rp11,4 triliun. Capex tersebut rencananya akan diserap dari kas internal.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya menjelaskan, capex tersebut bukan hanya untuk proyek pembangunan CBL tapi beberapa proyek lainnya seperti proyek Pelabuhan Kijing.

"Itu untuk peralatan baru yang akan kita beli. Lalu juga perbaikan dermaga supaya lebih modern di daerah-daerah. Namun kebanyakan untuk pengembangan pelabuhan," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/12).

Menurut  Elvyn, untuk proyek pengembangan CBL nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp3,6 triliun. Kelakl kanal CBL akan dirancang agar mampu menampung arus peti kemas hingga kapasitas 3 juta TEUs per tahun.

Sedang untuk pengembangan Pelabuhan Kijing diperkirakan nilai investasinya dibutuhkan sekitar Rp5,6 triliun secara multi years.

"Proyek Pelabuhan Kijing dan CBL akan di mulai semester 1 tahun ini. Kita upayakan malah triwulan I. Targetnya 2019 (selesai) semua," katanya.

Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II, Dani Rusli Utama, menjelaskan sistem pengangkutan ini bakal memanfaatkan kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) sepanjang 19 kilometer. Saat ini pihaknya sedang membahas finalisasi rekomendasi teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwing-Cibitung.

Menurutnya pembangunan CBL ini sangat dibutuhkan. Selain untuk efisiensi, juga untuk mengurangi beban jalan raya. Karena saat ini kawasan Tanjung Priok sudah sangat padat sehingga perlu alternatif proses pengangkutan.

Jika proyek ini terwujud diharapkan bisa mengurangi penumpukan kendaraan dan kontainer di Tanjung Priok. Selain itu para pelaku bisnis bisa memanfaatkan berbagai pilihan moda transportasi yang ada di Tanjung Priok, mulai dari kereta api, jalan raya  juga sistem pengangkutan sungai.

"(Bila ini selesai) satu tongkang bisa bawa 200-300 peti kemas. Kemudian dengan tongkang bisa lebih murah juga," kata Dani, di Hotel Hilton, Kota Bandung, Selasa (24/10).

Tak hanya itu Pelindo II juga berencana membangun terminal yang bakal terhubung dengan Jalan Tol Cilincing-Cibitung yang saat ini sedang tahap konstruksi. Kanal CBL juga akan menjadi alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan tol juga.

"Studinya sudah kita lakukan. 2018 groundbreaking, kita lagi fokus untuk bisa dieksekusi. Karena makin cepat makin baik. Jangan sampai perkembangan Priok ini jadi ada hambatan," paparnya. (dtc/rm)

BACA JUGA: