JAKARTA, GRESNEWS.COM - PDIP mengumpulkan para Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan se Jawa Tengah di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP di Semarang. Mereka dikumpulkan dalam rangka untuk konsolidasi persiapan strategi Pilgub Jateng dan Pilkada Serentak 2018. Mereka merasa akan dikeroyok di Jawa Tengah.

"Intinya rapat ini, kita tidak bisa pandang enteng lawan ke depan," kata Ketua DPD PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, kepada detikcom di kantor DPD PDIP, Jalan Brigjen Katamso, Semarang, Rabu (20/12) malam.

Dalam dinamika jelang Pilgub Jawa Tengah, lanjut Bambang, ada kemungkinan PDI Perjuangan akan dikeroyok oleh partai-partai yang berkoalisi. Hal itu juga yang menjadi pembahasan dalam rapat yang digelar di lantai 2 tersebut. "Kecenderungan seolah kita akan dikeroyok," tandasnya.

Koordinasi, lanjut Bambang, memang diperlukan mengingat bakal calon Gubernur Jawa Tengah yang sudah diusung merupakan tokoh nasional dan mantan menteri, yaitu Sudirman Said mantang menteri ESDM yang diusung Gerindra, dan mantan menteri desa, Marwan Jafar dari PKB.

"Ya seperti Pak Sudirman Said, ya dia kan bukan orang bodoh. Para mentor atau timnya pasti sudah diskusi panjang bagaimana bertempur di Jateng. Itulah kenapa malam ini intinya kita tidak anggap enteng lawan ke depan," terang pria yang akrab di sapa Bambang Pacul itu.

Salah satu ketua DPC PDI Perjuangan, Musthofa, dari DPC PDI Perjuangan Kudus mengatakan sebagai petugas partai dirinya siap menjalankan perintah. Menurutnya ketokohan ´lawan´ yang sudah terlihat saat ini dan merupakan mantan menteri tidak menjadi masalah.

"Kita hormati kalau semua punya cita-cita baik untuk Jawa Tengah. Kalau soal ketokohan, tidak ada masalah, mau dari Jakarta, lokal daerah, siapapun. Kepala daerah kan harus ada pengalaman, contoh Pak Presiden (Joko Widodo), jadi wali kota berhasil, gubernur sukses, kemudian jadi presiden," kata Musthofa.

Ia sendiri mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi Pilgub Jateng 2018. Musthofa juga menjadi salah satu pihak yang menunggu rekomendasi ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng.

"Semua bakal calon sudah persiapkan diri, baik itu memperoleh rekomendasi atau tidak bagi petugas partai seperti saya, apapun keputusan maka tegak lurus," pungkas Musthofa.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP mengajak semua calon yang akan maju di Pilgub Jateng 2018 untuk menunjukkan komitmen dan integritasnya masing-masing. Seperti komitmen anti terhadap korupsi dan berkomitmen untuk membangun dan membawa Jawa Tengah lebih maju.

"Mari kita bareng-bareng menunjukkan komitmen kita soal integritas, soal anti korupsi dan soal membangun. Yang penting kontestasinya baik, sehat, tidak ada politik identitas yang berlebihan. NKRI harus kita jaga, kebhinnekaan harus kita jaga, biar adem," ucapnya.

Ganjar melanjutkan, sampai saat ini DPP PDIP belum mengeluarkan surat rekomendasi siapa yang akan diusung untuk maju di Pilgub Jateng 2018. Pihaknya sampai saat ini masih menunggu keputusan partai. "Kita (PDIP pengumumannya) bertahap. Ada hari ini (pengumuman calon) di beberapa provinsi dan insya Allah tanggal 4 Januari akan diumumkan," jelasnya.

Sementara terkait calon wakil gubernur yang kemungkinan akan mendampingi Ganjar bila ditunjuk kembali untuk maju, Ganjar memberikan sejumlah persyaratan. Seperti salah satunya yakni cawagubnya harus bisa diajak bekerjasama. "Satu bisa bekerjasama, kedua ngeklik, sehingga kita membawa visi misi program daerah itu seperti dalam sebuah perjalanan yang selalu sama, serasi, harmonis," pungkas dia. (dtc/mag)

BACA JUGA: