JAKARTA, GRESNEWS.COM - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mendorong negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan PBB untuk menggelar sidang terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sudah tepat dan patut diapresiasi. Keputusan Presiden Jokowi tersebut menunjukan bahwa pemerintah Indonesia berkontribusi dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah yang semakin panas, ditambah pernyataan Trump belakangan ini menimbulkan permasalahan baru.

Terlebih lagi, Indonesia sejak Presiden RI ke-1, Bung Karno sudah berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan bagi Palestina. "Bahkan, dalam amanah konstitusi menyebutkan bahwa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dalam bentuk apa-pun, termasuk prilaku Israel terhadap Palestina selama ini," kata Hasanuddin dalam siaran pers yang diterima gresnews.com, Sabtu (9/12).

Hasanuddin mengatakan, harusnya Trump juga menyadari bahwa Amerika Serikat sebagai Dewan Keamanan PBB dapat menciptakan perdamaian dunia, tidak melakukan provokasi. "Karena pernyataan Trump itu justru bertentangan dengan rekomendasi dan aturan internasional," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu, (6/12), menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Selain itu Trump, sekaligus memulai proses pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Terkait dengan itu, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan pernyataan perihal langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel menggantikan Tel Aviv. Presiden Jokowi menganggap langkah itu berbahaya, karena mengancam stabilitas dunia.

Jokowi pun akan mendorong negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan PBB untuk menggelar sidang khusus. Jokowi juga meminta Menteri Retno Marsudi untuk segera meminta penjelasan dari Dubes AS di Indonesia. (mag)

BACA JUGA: