JAKARTA, GRESNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan mengatakan, partainya mengapresi tiga tahun kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Syarief juga mengatakan, sudah saatnya Jokowi-JK fokus di sisa masa kerja mereka.

"Sederhana saja, selama 3 tahun banyak yang sudah dilakukan Jokowi-JK dan kami apresiasi itu. Tentunya, kita harapkan pemerintah ini bisa berjalan dengan bagus walaupun ini tinggal 2 tahun," kata Syarief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/10).

Meski mengapresiasi, Syarief menuturkan Jokowi dan JK harus betul-betul meningkatkan kinerjanya di beberapa sektor. Dia menyoroti aspek kesejahteraan rakyat dan kepedulian Jokowi-JK terhadap kepentingan rakyat.

Syarief menilai, dua aspek tersebut tak berkembang usai era pemerintahan sebelumnya. "Apapun yang terjadi, pemerintahan harus betul-betul lebih meningkatkan kinerjanya. Khususnya, dalam hal tentang kesejahteraan rakyat dan kepedulian terhadap kepentigan rakyat," tutur dia.

"Sekarang sudah bagus tapi masih sekitar 5%. Nggak beranjak sejak Pak Jokowi menerima estafet kepemimpinan," imbuh anggota Komisi I DPR itu.

Sementara itu, momen 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK juga diwarnai aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat.Salah satunya adalah buruh awak mobil tangki (AMT). Para buruh ini sebelumnya melakukan long march dari gedung sate Bandung hingga ke Istana negara di Jakarta.

Dalam orasinya di depan istana, Jumat (20/10), mereka meminta keadilan karena pihak PT Pertamina melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak. Selain orasi, aksi juga dikwarnai aksi teatrikal dimana sebanyak 50 buruh didandani layaknya zombie. Selain itu, mereka juga melakukan sujud karena nazar mereka untuk long march ke Istana terkabul.

"Aksi long march Bandung-Jakarta kita mulai Jumat (13/10) lalu. Kami dari Awak Mobil Tangki buruh," kata koordinator buruh AMT, Nuratmo dalam konpresnya di lokasi.

"Alhamdulillah zombie AMT Pertamina sudah finishing, kenapa kami lakukan? Ini kami mewakili 10 depot di berbagai wilayah Indonesia, dari depot kami ambil 5 orang, zombie dari Bandung ada 50," lanjutnya.

Kostum zombie yang mereka pakai ini untuk menunjukkan matinya hukum di Indonesia. Mereka mengaku tidak digaji selama 5 bulan. Selain itu, mereka juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui SMS. "Apa kekurangan kami, 5 bulan kami kerja tidak di bayar, kami tidak digaji. Upah lembur kita tidak dibayar, PHK lewat SMS," ujar Nuratmo.

"Kostumnya kami lakukan ini dalam matinya hukum di Indonesia, penindasan yang perlu dilakukan PT Pertamina, kami di-PHK setelah nota produk hukum sudah keluar dari dinas provinsi," imbuhnya.

Kondisi tersebut menjadi alasan mereka untuk long march dari Bandung. Buruh zombie ini mewakili sekitar 1.095 karyawan yang di-PHK sepihak oleh PT Pertamina. Massa AMT ini mengaku sudah mengadu kepada Kementerian BUMN dan ESDM. Namun belum mendapatkan respons. Mereka berharap Presiden Joko Widodo dapat mendengar dan menindaklanjuti aduan mereka.

"Setelah kami diangkat pekerja tetap upah lembur kita tidak dibayar, PHK lewat SMS, ini sudah 5 bulan, ini kenapa menjadi alasan kami long march. Kami sudah mengadu ke Kementerian BUMN, ESDM, tapi tidak ada respon. Kami harap mudah-mudahan Jokowi bisa turun tangan langsung, masalah ini," ucapnya. (dtc/mag)

BACA JUGA: