JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kebijakan pembatasan kepemilikan mobil bagi rumah yang memiliki garasi dinilai tidak tepat. Pasalnya tidak semua orang memiliki rumah yang bergarasi. Selain pemerintah sendiri dinilai belum siap menyediakan sarana prasaranya.
 
Anggota Komisi V DPR Rendy Lamadjido meminta pemerintah agar menghargai hak asasi manusia. Sebab tidak semua orang memiliki garasi, bahkan ada orang yang punya rumah tidak mempunyai jalan hanya tinggal di gang-gang.

"Pemerintah jangan terlalu arogan melakukan pembatasan. Sebab pemerintah belum menyiapkan sarana-prasarana angkutan umum yang layak," ujar Rendy, di DPR, Rabu (13/9).

Sebelumnya berkembang wacana pemerintah akan membatasi kepemilikn kendaraan bagi mereka yang tidak memiliki garasi. Alasannya selama ini banyak warga yang memiliki mobil tetapi tak memiliki garas. Akibatnyua kendaraan tersebut diparkir dipinggir jalan yang justru mengganggu lalu lintas.

Namun anggota Komisi V (bidang Perhubungan) ini meminta, pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bekerja dengan baik. Adapun pembatasan kendaraan hendaknya dilakukan secara lebih efektif, tanpa mengurangi hak-hak dan keinginan orang untuk berkembang dan meningkat kehidupannya.

"Jangan dibatasi yang punya mobil hanya orang-orang kaya. Lalu orang-orang menengah ke bawah tertutup miliki mobil hanya gara-gara tak punya garasi," tukas dia.

Rendy justru menyarankan pemerintah lebih baik menyiapkan lapangan parkir. Ada beberapa negara menyiapkan lahan parkir bagi mereka yang tak memiliki garasi. "Dengan cara itu pemerintah bisa memperoleh dana dari biaya parkir pemilik kendaraan," ujarnya seperti dikutip dpr.go.id.

Menangggapi banyaknya mobil yang diparkir tidak pada tempatnya, hingga mengakibatkan kemacetan. Politisi PDI Perjuangan ini menyatakan persoalan kemacetan bukan karena banyaknya mobil. Namun karena pemerintah belum mampu mengatur trafic light, belum mampu mengatur trafic management. Khususnya pengaturan lalu lintas masih kacau balau, sehingga kesemrawutan dimana-mana terjadi.

Untuk itu ia menyarankan, ada perbaiki angkutan umum. Menurutnya jika angkutan umum baik dan layak, maka tidak akan ada orang membawa mobil pribadi. Ia membandingkan beberapa negara di luar negeri, justru lebih mudah naik angkutan umum dari pada membawa mobil.

Sebab seperti di Eropa membawa mobil pribadi jauh lebih mahal, dan jaraknya lebih jauh. "Masyarakat di sana lebih senang naik kereta api atau angkutan umum yang lebih murah, aman dan nyaman," ujarnya. (rm)

BACA JUGA: