JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar masyarakat menghargai hak perempuan yang memilih untuk memakai cadar. Hal itu diungkapkan Lukman saat diwawancara usai menjadi narasumber pada Seminar Internasional di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (14/8).

Lukman menilai, penggunakan pakaian dan cadar bagian dari keyakinan yang harus dihargai. Hal ini disampaikan Menag saat dimintai tanggapannya terkait adanya berita soal pelarangan bercadar di salah satu kampus di kawasan Pamulang. "Saya fikir itu lebih pada salah paham. Menurut kita, penggunaan pakaian, cadar itu bagian dari keyakinan, harus dihargai," kata Lukman seperti dikutip kemenag.go.id.

Menurut Lukman, penggunaan cadar dalam hal tertentu yang mengharuskan identitas seseorang lebih diketahui, mungkin menjadi persoalan. "Tetapi, terlepas dari itu semua, setiap orang mempunyai hak menggunakan pakaian apa yang dikendakinya," ujarnya.

Karena itu, lanjut Lukman, setiap orang harus mempunyai kemampuan dan kemauan untuk menghargai pilihan pakaian yang digunakan. Kecuali pakaian itu memunculkan dan mengganggu ketertiban umum, misalnya pakaian terlalu seksi, membuka aurat yang bisa menimbulkan masalah.

"Dan itu sudah jelas, umat muslim mempunyai aturan kepatutan dalam berpakaian," tegasnya.

Bagi Lukman, ajaran Islam yang wasathiyah merupakan faham yang sangat relevan untuk dijadikan pedoman dan tujuan dalam membangun peradaban bangsa ke depan. Selama ini, Islam yang dikembangkan di Indonesia adalah Islam yang moderat, Islam yang mampu menghormati, menghargai keragaman yang ada.

"Islam sangat menghormati, menjaga, menghargai harkat martabat manusia, apapun agama yang dianut. Ada bagian dari Tuhan yang bersemayam dalam diri manusia, setiap manusia tidak boleh menghilangkan, menegasikan harkat marbat manusia itu," pungkasnya. (mag)

BACA JUGA: